Kabupaten
Lumajang tidak hanya terkenal sebagai
kota penghasil pisang saja. Lumajang juga terkenal
karena memiliki daya tarik yang tinggi di bidang
pariwisatanya. Selain gunung semeru, gunung Lemongan yang terletak sekitar 10
km dari pasar klakah, tepatnya di desa Papringan kecamatan Klakah. kecamatan
Klakah juga merupakan destinasi wisata yang sering dikunjungi oleh wisatawan pencinta
survival. Gunung dengan puncak tertingginya 1676 meter diatas permukaan laut
(MDPL) ini dijaga oleh seorang juru kunci bernama Mbah Tjitro.
Tidak
terlalu sulit kami menemukan kaki gunung ini. Sebelum memulai pendakian, kami meminta izin terlebih dulu
kepada juru kunci di pos pertama. Keberangkatan dari pos pertama kami lakukan pada pukul
16.30 WIB, medan yang kami lewati
adalah jalan setapak berbatu. Di kanan kiri jalan ditumbuhi ilalang tinggi dan
sesekali ditemui pohon jambu monyet dan pohon alpukat yang ditanam oleh para
pencinta alam. Kami sampai di pos ke dua yang sering disebut dengan pos watu gede sekitar
pukul 18.00 WIB. Nama Watu gede diambil dari sebuah watu besar setinggi 2,5 m
dengan panjang 4 m dan lebar 2,5 m. Di area ini kami yang berjumlah 15 orang
beristirahat, bersenda gurau dan menikmati matahari tenggelam yang disusul
munculnya mega merah di sebelah barat. Kemudian kami beristirahat sambil
mengumpulkan tenaga untuk perjalanan selanjutnya bersama rombongan pendaki yang
lain.
Pendakian
ke puncak Lemongan kami lakukan mulai pukul 23:45 WIB, mengingat udara tengah
malam di puncak gunung bertiup kencang serta suhu udara sangat rendah sehingga
kami mengusahakan untuk sampai di puncak sebelum matahari terbit. Perjalanan
melewati jalan setapak yang dipenuhi pepohonan besar serta semak
belukar di kanan kirinya. Jalanan yang
dilewatipun bervariasi, terkadang tanah liat, kerikil, pasir, dan juga bebatuan
terjal saling berganti-ganti. Tanjakan-tanjakan yang curam dengan
kemiringan hampir 80 derajtpun tak jarang kami lewati, tidak salah jika beberapa
pendaki menjulukinya dengan tanjakan 3:1 (tiga banding satu), artinya tiga
langkah berjalan maju dan satu langkah mundur hal ini semakin diperkuat oleh
perkataan mbah Tjitro bahwa medan pendakian gunung Lemongan adalah yang
tersulit
Kami
sampai di puncak gunung sekitar pukul 03.15 dini hari dan udara masih sangat
dingin. Kami berlindung dari uap air dan kencangnya angin pada dinding-dinding
batu yang banyak ditemui di puncak gunung ini.
Matahari
terbit sekitar pukul 05.30 pagi seolah muncul dari lautan awan yang tepat
dihadapan kami. Pemandangan bertambah indah, disebelah timur kami menikmati
jejeran pegunungan argopuro dan pegunungan raung, barisan awan yang membentuk
lautan seakan mengundang siapapun untuk bermain disana. Jika cuaca sedang baik akan terlihat jelas
kardela dalam dihadapan anda, sayangnya kami tidak berkesempatan menikmatinya. Di sebelah barat terlihat puncak
semeru, pegunungan arjuno serta puncak dataran tinggi lainnya. Ketika kami
melihat agak ke bawah tampak dengan jelas tiga buah ranu yang berlainan tempat,
yaitu ranu pakis, ranu bedali dan ranu kla
http://darkwriter99.blogspot.co.id/2015/01/pesona-keindahan-puncak-gunung-lemongan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar