Gunung ini tidak pernah tercatat meletus sejak tahun 1600, tetapi mendadak aktif kembali dengan meletus pada tahun 2010. Letusan terakhir gunung ini terjadi sejak September 2013 dan berlangsung hingga kini.
Daftar Letusan Gunung Sinabung
Agustus 2010
Pada 27 Agustus 2010, gunung ini mengeluarkan asap dan abu vulkanis. Pada tanggal 29 Agustus 2010 dini hari sekitar pukul 00.15 WIB , gunung Sinabung mengeluarkan lava. Status gunung ini dinaikkan menjadi Awas. Dua belas ribu warga disekitarnya dievakuasi dan ditampung di 8 lokasi. Abu Gunung Sinabung cenderung meluncur dari arah barat daya menuju timur laut.Sebagian Kota Medan juga terselimuti abu dari Gunung Sinabung.
September 2010
Pada tanggal 3 September, terjadi 2 letusan. Letusan pertama terjadi sekitar pukul 04.45 WIB sedangkan letusan kedua terjadi sekitar pukul 18.00 WIB. Letusan pertama menyemburkan debu vuklkanis setinggi 3 kilometer.Letusan kedua terjadi bersamaan dengan gempa bumi vulkanis yang dapat terasa hingga 25 kilometer di sekitar gunung ini.
Pada tanggal 7 September, Gunung Sinabung kembali metelus. Ini merupakan letusan terbesar sejak gunung ini menjadi aktif pada tanggal 29 Agustus 2010. Suara letusan ini terdengar sampai jarak 8 kilometer. Debu vulkanis ini tersembur hingga 5.000 meter di udara.
Letusan 2013—14
Pada
tahun 2013, Gunung Sinabung meletus kembali, sampai 18 September 2013,
telah terjadi 4 kali letusan. Letusan pertama terjadi ada tanggal 15
September 2013 dini hari, kemudian terjadi kembali pada sore harinya.
Pada 17 September 2013, terjadi 2 letusan pada siang dan sore hari.
Letusan ini melepaskan awan panas dan abu vulkanik.Tidak
ada tanda-tanda sebelumnya akan peningkatan aktivitas sehingga tidak
ada peringatan dini sebelumnya. Hujan abu mencapai kawasan Sibolangit
dan Berastagi. Tidak ada korban jiwa dilaporkan, tetapi ribuan warga
pemukiman sekitar terpaksa mengungsi ke kawasan aman.
Akibat peristiwa ini, status Gunung Sinabung dinaikkan ke level 3
menjadi Siaga. Setelah aktivitas cukup tinggi selama beberapa hari, pada
tanggal 29 September 2013 status diturunkan menjadi level 2, Waspada.
Namun demikian, aktivitas tidak berhenti dan kondisinya fluktuatif.Memasuki bulan November, terjadi peningkatan aktivitas dengan letusan-letusan yang semakin menguat, sehingga pada tanggal 3 November 2013 pukul 03.00 status dinaikkan kembali menjadi Siaga. Pengungsian penduduk di desa-desa sekitar berjarak 5 km dilakukan.
Letusan-letusan terjadi berkali-kali setelah itu, disertai luncuran awan panas sampai 1,5 km. Pada tanggal 20 November 2013 terjadi enam kali letusan sejak dini hari. Erupsi (letusan) terjadi lagi empat kali pada tanggal 23 November 2013 semenjak sore, dilanjutkan pada hari berikutnya, sebanyak lima kali. Terbentuk kolom abu setinggi 8000 m di atas puncak gunung. Akibat rangkaian letusan ini, Kota Medan yang berjarak 80 km di sebelah timur terkena hujan abu vulkanik. Pada tanggal 24 November 2013 pukul 10.00 status Gunung Sinabung dinaikkan ke level tertinggi, level 4 (Awas).Penduduk dari 21 desa dan 2 dusun harus diungsikan.
Status
level 4 (Awas) ini terus bertahan hingga memasuki tahun 2014. Guguran
lava pijar dan semburan awan panas masih terus terjadi sampai 3 Januari
2014. Mulai tanggal 4 Januari 2014 terjadi rentetan kegempaan, letusan,
dan luncuran awan panas terus-menerus sampai hari berikutnya. Hal ini
memaksa tambahan warga untuk mengungsi, hingga melebihi 20 ribu orang.
Setelah kondisi ini bertahan terus, pada minggu terakhir Januari 2014 kondisi Gunung Sinabung mulai stabil dan direncanakan pengungsi yang berasal dari luar radius bahaya (5 km) dapat dipulangkan. Namun demikian, sehari kemudian 14 orang ditemukan tewas dan 3 orang luka-luka terkena luncuran awan panas ketika sedang mendatangi Desa Suka Meriah, Kecamatan Payung yang berada dalam zona bahaya I.
Rentetan G. Sinabung Meletus 29-Agustus-2010
Perjalanana berita yang runtun didapatkan dalam media detik.com urut waktu kejadian seperti dibawah ini
Jumat 27/08/2010 (wib)- 20:33 Gunung Sinabung Keluarkan Asap, Penduduk Kabupaten Karo Panik
- 22:37 Gunung Sinabung Berasap, Warga 15 Desa Kabupaten Karo Mengungsi
- 00:29 PVMBG: Ada Aktivitas, Namun Kecil Kemungkinan Gunung Sinabung Meletus
- 01:39 PVMBG Imbau Warga Dekat Gunung Sinabung Tak Panik, Cukup Pakai Masker
- 09:53 Gunung Sinabung Masih Berasap, Warga Masih Takut Pulang ke Rumah
- 16:26 Gunung Sinabung Berasap Lagi, Warga Desa Sukanalu Mengungsi
Medan – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) membenarkan ada aktivitas vulkanik yang terjadi di Gunung Sinabung. Namun, kecil kemungkinan gunung tersebut meletus. Dijelaskan Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Surono ketika berbincang dengan detikcom, Jumat (27/8/2010), bahwa di Sumatera Utara terdapat 4 gunung berapi berdekatan letaknya.
Yaitu Gunung Pusuk Bukit yang bertipe C, Gunung Sibayak dan Gunung Sinabung bertipe B serta Gunung Sorik Marapi bertipe A. “Artinya tipe B, gunung api yang sejak tahun 1600 tidak dikenali letusannya. Bahwa di situ ada manifestasi sulfatara (belerang) dan fumarol (asap/uap air), karena gunung api tersebut aktif, dengan tipe B. Artinya gunung api itu dikategorikan tidak berbahaya,” ujar Surono.
Sedangkan gunung berapi tipe A, adalah gunung berapi yang pernah meletus sekurang-kurangnya satu kali sesudah tahun 1600. Dan gunung api tipe C adalah gunung berapi yang tidak diketahui pernah meletus dalam sejarah namun ada aktivitas sulfatara dan fumarol yang lemah. Karena itu, PVMBG tidak melakukan pemantauan yang terus menerus seperti yang dilakukan terhadap Gunung Sorik Marapi.
Nah, keluarnya asap dari Gunung Sinabung, Surono menjelaskan ada hujan lebat sebelumnya di kawasan itu. “Air banyak masuk di kawah Sinabung. Air kemudian menjadi uap air bertekanan tinggi dan membawa material berupa abu. Lantas angin membawa abu ke arah Tenggara, karena bukaan kawah Sinabung ke Tenggara,” jelas Surono.
Surono menegaskan asap dari Gunung Sinabung ini sama sekali tidak berbahaya, tidak seperti ‘wedhus gembel’ atau awan panas yang pernah keluar dari Gunung Merapi di Yogyakarta.
Minggu 29/08/2010 (wib)
Beberapa Saat Setelah Dinyatakan Kecil Kemungkinan Meletus, Ternyata Malah Meletus dan Membuat Warga Kaget
- 00:04 Puncak Gunung Sinabung Pancarkan Api, Warga Panik
- 01:01 Gunung Sinabung Meletus, Warga Diminta Ikuti Instruksi Petugas
- 02:07 Belum Dievakuasi, Penduduk Desa Kuta Gugung Panik & Bingung
- 04:04 Debu Gunung Sinabung Mulai Dirasakan di Deli Serdang
- 14:55 Gunung Sinabung MeletusRute Penerbangan Tertutup Debu, Pesawat Dirut PLN Balik ke Medan
- 15:19 Pesawat Dahlan Iskan Balik karena Rute Terbang Lewati Awan Panas
- 06:51 Gunung Sinabung Meletus Lagi, Warga Panik
- 07:08 Gunung Sinabung Mengeluarkan Lahar Panas Disusul Ledakan 4 Kali
Gunung Sinabung Meletus tiba tiba, Mengapa Tepat 29-Agustus-2010 ?
Gunung
tsb yang oleh badan resmi memiliki kemungkinan kecil meletus, akhirnya
benar-benar meletus, menunggu saat yang tepat yaitu tgl 29-agustus-2010
Dari koordinasi itu ditetapkan bahwa Gunung Sinabung sebagai gunung bertipe “B” atau tidak memiliki karakter meletus secara magnetik. Namun, gunung tersebut harus dipantau sepanjang hari untuk mengamati perkembangan yang terjadi. Pada pukul 19.00-24.00, keberadaan asap dari bawah tidak terpantau sehingga disimpulkan bahwa Gunung Sinabung tidak menunjukkan peningkatan aktivitas.
Namun, tanpa diduga sama sekali, gunung itu menunjukkan peningkatan aktivitas yang ditandai dengan suara gemuruh pada Minggu (29/8/2010) pukul 00.08.
Dengan adanya peningkatan kegiatan itu, pada pukul 00.10, evakuasi atau pengungsian pengungsian dilakukan terhadap warga yang berada di sekitar Gunung Sinabung. Pada pukul 00.12 terlihat letusan asap dengan ketinggian 1.500 meter dan abu hitam disertai lontaran lava pijar ke arah barat daya dan selatan serta jatuhan abu halus piroklastik. Semburan lava pijar itu juga menyebabkan puncak hingga sekitar dua pertiga lereng Gunung Sinabung terbakar. Letusan utama terjadi antara 10 dan 15 menit. Titik api masih terlihat hingga pukul 02.00 pada ketinggian 1.200 dan 1.400 meter. Pada pukul 02.40, titik api terlihat padam dan tumpukan abu putih kotor terlihat di Dusun Simacem, Desa Bekerah, yang berlokasi sekitar 4 km dari Puncak Gunung Sinabung. Abu tersebut memiliki ketebalan tiga sentimeter. Setelah itu, cuaca terlihat cerah dan Gunung Sinabung mulai terlihat jelas mulai pukul 03.00. Meski demikian, asap tipis masih terlihat hingga pukul 06.00.
https://thephenomena.wordpress.com/kode-aneh-gempa-bumi-bencana-di-indonesia/misteri-gunung-sinabung/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar