Sabtu, 04 Juni 2016

Gunung Telaga Bodas

Gunung Talaga Bodas terletak di perbatasan Tasikmalaya dan Garut, lebih lengkap nya teman-teman bisa mencari nya di Google. Jumat malam tgl 8 maret 2013 sepulang kerja saya langsung mandi untuk berangkat ke terminal Kampung  Rambutan untuk naik Bus jurusan Tasikmalaya, karena di terminl Depok sudah tidak ada lagi bus yang menuju kesana. baru kali ini saya melihat terminal Kampung Rambutan dari dalam, dari dulu apabila pulang ke tasik pasti dari terminal depok. saya agak sedikit was-was karena banyak cerita yang tidak mengenakan di tempat ini, dengan di temani saudara saya memutuskan untuk menunggu bus di pinggir jalan saja karena lebih aman, tetapi sudah empat bus yang lewat semuanya penuh tidak ada bangku kosong, saya memaksa untuk naik tetapi kendektur nya melarang dan di sarankan untuk ke terminl saja. karena sudah malam kami memberanikan diri ke terminal, dan untungnya ada bus yang baru datang jadi saya tidak perlu lama-lama menunggu. Saya pun buru-buru menaiki bus itu sampai-sampai lupa berpamitan sama saudara saya, dari jauh saya melambaikan tangan isyarat berterimakasih, dan tepat pukul 22:30 bus berjalan meninggalkan ibu kota jakarta.

Talaga Bodas
Sampai di rumah tepat pukul 04:00 setelah berbincang-bincang bersama ibu, saya memutuskan untuk tidur karen sangat lelah dan tidak lupa untuk shalat subuh terlebih dahulu.

Siangnya saya menyiapkan semua keperluan yang akan di gunakan di sana bersama sahabat saya dan tidak lupa menelpon teman yang nanti malam baru sampai di tasik memberi tahu semua tentang persiapan untuk hari minggu nanti, kami memutuskan membeli kebutuhan nanti sore karena cuacanya sangat panas tetapi menjelang sore hujan tidak kunjung reda dan terpaksa semua rencana yang kita susun batal, dan kamipun sepakat minggu pagi sebelum berangkat semua keperluan di beli di warung kelontong dengan seadanya yang penting tidak kelaparan dan kedinginan nanti di Gunung Talaga Bodas.

Talaga Bodas
Malam saya dapat sms dari salah-satu sahabat saya, bahwa dia tidak menjamin akan ikut ke talaga bodas karena dia terserang demam dan batuk, sempat kesal tapi sahabat saya berusaha untuk istirahat total supaya nanti pagi dia sehat lagi. Tetapi Allah berkehendak lain, sahabat saya tidak sembuh dari penyakit nya. Saya mulai bingung bagaimana harus menyiasatinya. tanpa pikir panjang saya memutuskan untuk berangkat dan sekalian ke rumah sahabat saya memastikan semuanya.
Dan pada akhirnya kami pergi tanpa dia, karena istrinya khawatir sepulang dari sana keadaannya memburuk. Kami berangkat hanya lima orang saja dan tanpa tenda, dan di jalan kami memutuskan untuk menginap di rumah kuncen saja tau di mushala saja.
Talaga Bodas
Kami start dari desa Karang Mukti menuju Kiarajangkung kec: Ciawi, kab: Tasikmalaya. Saya dan teman-teman sengaja traking dari tempat ini dengan jalan kaki, karena saya mencari di mbah google belum ada yang mempublikasikan nya walaupun sudah banyak yang melakukan perjalanan menuju talaga bodas dengan melewati jalan ini, kebanyakan yang saya dapatka untuk menuju tempat ini adalah dari wanaraja yang berada di garut dan kadipaten yang berada di tasik. dan tidak ada satupun yang berjalan kaki semuanya memakai kendaraan.Dengan kesempatan ini mudah-mudahan teman-teman semuanya bisa terbantu untuk melakukan perjalana menuju Talaga Bodas via Ciawi, Tasikmalaya dengan berjalan kaki.
Sepanjang perjalanan menuju hutan kami di suguhi pemandangan yang sangat indah, di kanan kiri terhampar sawah dengan pohon padi yang sedang berbuah, sesekali terlihat petani sedang mengurus sawah nya sungguh pemandangan yang jarang sekali saya lihat di kota.
Sebelum kami benar-benar memasuki hutan hujan datang dan kami memutuskan untuk berhenti sejenak di saung milik petani kol, cukup lama kami menunggu hujan reda hampir setengah jam, setelah itu kamipun melanjutkan perjalanan menuju hutan pinus.
Talaga Bodas
Dan inilah saatnya untuk mempersiapkan pisik karena medan menuju ke hutan pinus cukup berat, tidak ada jalan datar menuju ke sana, kanan kiri terlihat alang-alang sesekali melintasi jurang dan menjadi hiburan adalah banyak orang yang lalu-lalang membawa kayu bakar dan bahkan ada seorang kakek-kake yang membawa rumput, di dalm hati saya berkata " sungguh kuat kakek itu saya belum tentu sekuat itu" sembari mrngabadikan peristiwa langka ini.
Talaga Bodas


Hampir satu jam kami berjalan menulusuri jalan setapak sebelum menemukan tempat untuk sekedar minum dan istirahat, kami tidak memilih tempat ini untuk makan siang karena persediaan air sangat sedikit, saya menyarnkan untuk makan siang di atas karena di sana ada air yang cukup bersih untuk di jadikan air minum dan setelah tenaga kami terkumpul kamipun melanjutkan perjalanan mencari tempat yang cocok untuk di jadikan tempat makan dan tentunya dekat dengan air.
Talaga Bodas


Jalanan nya cukup sulit, banyak alang-alang dan jalan setapak menyulitkan kita untuk melangkahkan kaki di tambah dengan rumput yang menutupi jalan menambah berat saja perjalanan kita, tetapi dengan semangat yang kuat kami menembus hutan pinus.

Talaga Bodas

Sesampai nya  di tempat ternyata tempat itu sudah brubah,mungkin karena tidak di urus banyak tumbuha ilalang,dan kami pun mencari tempat lain untuk makan siang.kami terus berjalan tetapi tidak menemukan tempat yg cocok, kami berhenti di suatu jembatan kecil untuk mengambil air karena persediaan air minum sudah habis.setelah kami periksa ternyata kali itu sudah kering. Kita sempat panik karna perjalanan masih jauh dan kita tidak bisa melanjutkan perjalanan tanpa air minum, teman saya sempat menyerah karena dia kehausan.
Dan saya pun memutuskan untuk mengecek ke atas siapa tahu ada tempat untuk makan dan mudah-mudahan ada air bersih untuk di minum, saya pun berangkat berdua sama teman mencari lokasi. Cukup jauh saya untuk menemukan tempat yg cocok, tempat ini cukup sejuk dan dekat sungai, tetapi sayang nya air nya keruh dan tidak ada lagi tempat yang cocok hanya tempat ini. Saya dan teman saya memutuskan untuk kembali ke tempat teman-teman menunggu dan menceritakan apa ada nya tentang lokasi itu, tanpa ragu teman-teman yang lain memutuskan untuk melihat dahulu tempat itu.
Sepanjang perjalanan saya berdo'a dalam hati supaya dapat menemukan air yang bersih, sesampai nya di lokasi teman-teman yang lain menyiapkan  makan siang sementra saya mencari air walaupun tidak mungkin ada karena lokasi yang kita tempati lumayan tinggi. Saya berjalan ke depan mencari celah siapa tahu di balik semak yang mengering terdapat kali kecil, tidak sengaja saya melihat genangan air di balik semak yang mengering itu saya pun bergegas untuk membersih kan nya dan memastikan bahwa ada air di bawah semak-semak itu. Dan benar saja itu adalah kali kecil yang mengalir air bersih saya pun bergegas untuk memberi tahu teman-teman  bahwa kita tidak akan kekurangn air mereka sangat senang dan membawa botol untuk mengambil air. Dalam hati saya mengucap syukur karna do'a saya terkabul. Kami pun makan siang tanpa kekurangan air sedikitpun, setelah makan teman saya menyempatkan tidur sejenak karena kelelahan dan dehidrasi.

Talaga Bodas


Kami di kagetkan dengan air yang jatuh dari atas, hujan datang kami buru-buru membereskan perlengkapan dan melanjutkan perjalanan ternyata hujan tidak kunjung berhenti tas kami pun tidak luput dari air hujan yang terus mengguyur, dengan di tutupi dedaunan kami meneruskan perjalanan dan akhirnya kamipun tiba di jalan berbatu dimana tidak ada lagi tanjakan curam seperti kita lewati tadi, kami bernafas lega sudah sejauh ini, padahal sepenjang perjalanan banyak sekali hambatan salah-satunya teman saya yang bertubuh subur mengalami beberapakali keram dan sempat tidak bisa jalan. Tetapi dia berkali-kali bilang dia masih kuat dan akan melanjutkan perjalanan, hal itu yang membuat saya bersemangat untuk sampai ke tujuan.
Talaga Bodas

Talaga Bodas
Kami menikmati perjalanan ini dengan suka cita, tidak ada lagi keluhan yang ada sekarang adalah keceriaan seolah lupa yang di alami selama perjalanan tadi, kami terus melangkah menapaki jalan sembari mengabadikan tempat yang menurut kami bagus untuk di abadikan kedalam kamera.
Talaga Bodas


Dibutuhkan setengah jam untuk sampai di tempat peristirahatan, disana terdapat rumah kuncen sekaligus tempat untuk bermalam nanti. Sebenarnya tempat ini di peruntukan untuk pasien-pasien yang menginap untuk berobat disana, salahsatunya penyakit kulit karena mungkin air di sini mengandung belerang jadi sangat ampuh. Dan tidak jarang juga para lansia yang mempunyai penyakit struk atau lumpuh datang untuk berobat di sini.
Kamipun sampai dan langsung menyewa kamar untuk bermalam, satu orang di kenakan biaya 10.000 untuk satu malam, plus geratis untuk mandi di air panas manapun. Untuk memasuki kolam air panas rata-rata per orang di kenakan 3000. Dan setelah merapihkan barang-barang yang kebasahan kamipun bergiliran untuk mandi di kolam air panas tanpa benang sehelai pun saya langsung menceburkan diri menikmati suguhan alam yang sangat luar biasa.
Talaga Bodas
 Selesai mandi kami bergegas untuk membuat makan malam, nasi liwet bersama ikan asin menu makan malam kita, yah apa mau dikata semuanya serba dadakan. Cukup lama kami menyalakan api di atas tungku karena kayu yang di gunakan semua agak basah, tetapi lama-lama bisa nyala juga.

Talaga bodas
Setelah makan kami melanjutkan untuk bermain kartu, tidak lama kami bermain karena sudah sangat ngantuk karena kekenyangan dan rasa lelah yang amat sangat, kami mencoba untuk tidur tapi tidak bisa, salah-satu teman saya mengigau terus dan kamipun memutuskan untuk meminum kopi di luar pak kuncenpun ikut-ikutan dan akhirnya kita mengobrol banyak tentang mitos-mitos yang ada di tempat ini yang tidak mungkin saya ceritakan karena sangat panjang!
Disela-sela pembicaraan saya di kejutkan dengan adanya binatang yang melintas di hadapan kami, tidak jelas  hewan apa itu, setelah saya perhatikan ternyata itu adalah babi hutan yang sedang mencari makanan. Sontak semua orang kaget setelah saya bicara ada babi di depan, saya dan teman-teman sempat mundur tetapi pak kuncen malah menghampirinya dan memberi makanan kepada binatang itu. Ternyata babi hutan itu sering datang kesini sekedar meminta makanan sisa, kami memberanikan diri mendekat tetapi babi itu malah kabur dan pak kuncen memanggilnya kembali, tanpa rekayasa si babi itupun kembali setelah di panggil dengan nama UJANG, saya sangat terkejut dengan hal itu bagaimana bisa, dan ternyata kata pak kuncen hewan itu sudah mengenal bau pak kuncen ini jadi sudah tidak takut lagi.

Talaga Bodas



Babi itu pergi setelah mendapatkan makanan, dan kami pun segera pergi tidur karena mengantuk. Beberapa saat setelah tidur saya di bangunkan oleh teman saya karena perutnya sakit, bukan sakit karena mau buang air tetapi karena masuk angin. Memang sepanjang perjalanan kami di guyur hujan dan teman saya yang satu ini baru datang dari kota pukul epat subuh dan jam delapan pagi sudah bangun mempersiapkan segala kebutuhan, mungkin itu salah satunya yang membuat dia menjadi seperti itu.
Sepanjang malam saya terbangun mengurusi teman saya, berbagai macam cara sudah saya lakukan tetapi tetap saja sakit di perutnya tidak kunjung sembuh dan tepat pukul setengah lima pagi saya bisa benar-benar tidur dan bangun setengah tujuh pagi, bisa di bayangkan betapa berat nya kepala menahan pusing. Tetapi kali ini yang saya rasakan jauh berbeda, tidak terasa sedikitpun sepat di mata dan pusing di kepala etahlah yang jelas waktu itu saya merasakan segar tatkala bangun pagi dengan tidur yang cukup.

Talaga Bodas

Karena tidak ingin melewatkan saya menjepretkan kamera kecil saya ke tempat-tempat yang layak untuk di ambil gambar nya, ah sungguh pagi yang indah!
Talaga Bodas
Setelah sarapan kami bersiap-siap menuju Kawas Talaga Bodas, sebelum nya kami menyempatkan diri untuk mandi di pemandian air cikahuripan. di sini ada beberapa pancuran dengan air yang jernih dan berwarna kehijauan, dan air ini bisa di minum, katanya setiap pancuran rasa airnya berbeda, tetapi menurut saya semuanya sama ( sepat ). Kamipun segera mandi tentunya dengan telanjang bulat.


Talaga Bodas

Talaga Bodas
Teman saya memutuskan untuk tidak ikut ke Kawah Talaga Bodas karena masih sakit dan kami pun berangkat berempat. Setiba nya di sana saya di kejutkan dengan banyaknya lapak-lapak yang menjajakan dagangan, sungguh berbeda sekali sewaktu terakhir saya ke sini tahun 2007 lalu. sekarang tempat ini rusak, apalagi sekarang sedang di bangun parkiran untuk kendaraan di luar lokasi yang memakan tempat cukup luas dan itu tentunya merusak pohon-pohon yang ada di sana, sempat kesal tapi mungkin ini lah caranya membuat tempat ini menjadi terkenal dan menjadi tempat wisata, saya berharap tidak ada lagi lahan yang di rusak cukup ini saja.
Talaga Bodas
Berbeda dengan tempat-tempat tadi yang begitu asing di mata saya, kawah talaga bodas tidak berubah sama sekali, tetap indah, tetapi yang membedakan sekarang banyak lapak di pinggir kawah. Dari pertama kali melihat tahun 2002 sampai sekarang kawah ini tetap indah, saya tidak bosan-bosan untuk datang lagi ke tempat ini. Tetapi bedanya sekarang lebih ramai dan panas tidak seperti dulu yang sejuk walaupun terik.

Talaga Bodas
Talaga Bodas


Talaga Bodas

Talaga Bodas

Talaga Bodas

Talaga Bodas
Begitulah pesona Gunung Talaga Bodas, siapapun yang melihatnya akan terpesona, semoga keindahan nya tidak akan pudar walaupun banyak tangan-tangan jahil yang ingin meraup rupiah dengan menghalalkan segala cara.
Semoga kita semua dapat mencintai alam, hidup itu bukan untuk makan tetapi makan untuk hidup.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar