Sabtu, 04 Juni 2016

Welirang

Gunung Wlirang, dalam bahasa jawanya adalah Belerang, terletak di perbatasan Mojokerto dan Malang Jawa Timur, Indonesia. Dengan ketinggian 3156 mdpl.Gunung Welirang merupakan gunung yang masih aktif dan mempunyai sumber daya alam utama yaitu belerang. Sebagian besar warga setempat adalah penambang Belerang yang biasanya dijadikan bahan utama untuk Pupuk, bubuk misiu, dan korek api.

Jalur pendakian umumnya dilakukan arah tretes melewati hotel Surya menuju pos perijinan pendakian. Di pos pendakian ini biasanya para pendaki melakukan administarasi dengan membayar tiket masuk serta pengisian form izin masuk. Dengan harga Rp.10.000 / orang (per bulan Februari 2015), dan minimal jumlah pendaki adalah 2 orang. kita dapat menikmati pemandangan indah dideretan pegunungan seperti Gunung Arjuna, Gunung Ringgit, dan Gunung Kembar.
Trek jalur pendakian biasanya dari Pos perijinan (Tretes),
menuju pos 1 yaitu Pet Bocor (Air kran yang bocor), seperti tempat sumber air yang sudah menggunakan pipa. Di Pos ini terdapat warung dan air yang melimpah, sehingga para pendaki memanfaatkan tempat ini untuk mengais air untuk bekal dan mandi.
Pet Bocor, tempat untuk nongkrong tiap malam minggu dan sekaligus merangkap sebagi pos pendakian bagi para pendaki. Lanjut naik ke Pos berikutnya yaitu menuju Kopkopan. Lokasi yang juga banyak akan air untuk para pendaki. Air yang bisa langsung diminum tanpa harus dimasak. Air yang sangat dingin khas pegunungan, segar dan jernih.
Dilokasi Kopkopan, pendaki dapat juga mendirikan tenda disekitaran pos Kopkopan yang juga dijadikan warung Pak Dhe. Beroperasi biasanya di week end, karena traffic pendaki naik.
Perjalanan dari Pet Bocor menuju Kopkopan memakan waktu sekitar 4-6 jam, tergantung kecepatan dakian. Kalau cepat yah 4 jam sudah nyampai. Jalur pendakian Welirang atau Arjuno searah. Dengan tingkat dakian yang sangat ekstrim menanjak. Jarang jalan yang landai, sehingga stamina para pendaki kecapekan. Atur barang bawaan seperlunya aagar tidak menyulitkan ketika pendakian.

Pendakian biasanya dilakukan pada malam hari dari Pos Perijinan menuju Pet Bocor ke Kopkopan. Karena selain hemat waktu, juga dapat meringankan pendakian karena udara yang tidak panas ketika di siang hari, Dari perjalanan di malam hari, sampai ke Kopkopam pagi hari. Jika jalan nya cepat, di Kopkopan dapat menikmati sunrise diatas Kopkopan.
Perjalanan dari Kopkopan menuju Pondokan atau Pos 3 memakan waktu hampir sama dari Pos Perijinan menuju Kopkopan. Mengenai tanjakan, melebihi yang ada di jalur sebelumnya. 
Tanjakan yang menguras stamina pendaki, ada juga jalur yang dinamakan Tanjakan Cinta versi Welirang tapi. Tanjakan yang lebih nanjak daripada Tanjakan Cinta di Semeru.

Diperjalanan menuju Pondokan, banyak cerita-cerita mistis menyelimuti atmosfer pendakian di Gunung Welirang-Arjuna ini.

Ada mitos mengenai gamelan. Jika pendaki mendengar suara gamelan, sebaiknya jangan melanjutkan pendakian. Karena suara gamelan menandakan raja Jin yang mengusai wilayah itu sedang mengadakan acara ngunduh mantu. Jika pendakian diteruskan maka akan hilang (Dijadikan mantu oleh Raja Jin).
Trek di jalur ini, baik jalur Welirang atau pun Arjuno, terdapat sedikit penunjuk jalan. Tidak heran jika banyak pendaki yang belum pernah melewati jalur ini merasa kebingungan dan terkadang tersesat di tengah perjalanan.
Perjalanan normal sekitaran 4-6 jam tergantung kecepatan dan jumlah pendaki. Jalanan berbatu dan berpasir serta menanjak membuat para pendaki kecapekkan. Setelah perjalanan sekita 4-6 jam sampailah dipos Pondokkan, Pondokkan berarti adalah seperti tempat bagi para penambang. Banyak pondok-pondok yang terbuat dari kayu, beratapkan dedaunan.
Sampai di Pondokan , Kita bisa mendirikan tenda dan beristirahat sejenak sembari menyiapkan tenaga untuk pendakian ke Welirang atau Arjuno.
Tancap gas ke pendakian. Jalur menuju Welirang masih lebih landai daripada jalur ke Arjuno. Waktu berkisaran sekitar 3 jam dengan tanpa membawa beban (Carrier). Rute perjalanan sama, terdapat sedikit informasi jalan. Hanya ada plastik yng diikat diranting pohon oleh pendaki sebelumya guna untuk membantu pendaki lain. Perjalanan setapak melewati bebatuan dengan ditemani penambang yang membantu arah pendakian.
Tidak bisa kami bayangkan, Mereka mampu bertahan dalam kondisi yang sangat berat ini. Memanggul gerobak yang beratnya berkilo-kilo. Menarik gerobak dengan beban belerang kurang lebih 170kg menuruni gunung Welirang yang melebihi 3000 mdpl.

Betapa kuatnya Mereka, dengan hasil yang tidak seberapa.
Lanjut ke puncak...
Jalanan semakin mengecil, disebelah kiri jalur adalah jurang yang dalam. Setelah melewati para Penambang, sampailah ke lereng puncak Gunung Welirang. Disarankan diarea ini harus menggunakan masker, karena bau belerang yang sangat kuat serta dapat membakar kulit wajah karena sinar Matahari yang langsung ke arah wajah..
Puncak Welirang yang indah, hamparan pasir meluas dengan pemandangan lautan awan menyerbak ombak-ombak. Diketinggian itu banyak para penambang juga, Mereka tidak sedang menikmati alam, melainkan mengais riski dengan menggali belerang.
Menurut saya keindahan Gunung Welirang ini, tidak kalah dengan puncak Mahameru. Keindahan yang akan selalu saya syukuri karena dapat mengunjungi dan meneguh kenikmatan alam yang sangat indah ini. Syukuri alam ini dengan tidak mengotorinya. Syukuri alam ini dengan tidak mengeksploitasinya dengan semena-mena. Agar alam dapat mengharmonikan diri dengan Kita. Makhluk Tuhan yang diciptaakan untuk menyelaraskan alam ini.

Cintai alam ini dengan memeliharannya..

Salam Lestari...

 http://www.jijihans.com/2015/03/pendakian-unik-gunung-welirang.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar