Melalui foto2 galeri ini kita akan berbagi info tentang pendakian gunung Merbabu melalui
JALUR TEKELAN Kopeng dan t
urunnya nanti melalui JALUR SELO Boyolali.
Dari Jakarta atau Surabaya Anda bisa naik kereta api atau bus ke
Semarang, Yogya, atau Solo. Dilanjutkan dengan bus jurusan Solo-Semarang
turun di kota Salatiga, dilanjutkan dengan bus kecil ke Kopeng. Dari
Yogya naik bus ke Magelang, dilanjutkan dengan bus kecil ke Kopeng. Dari
kopeng terdapat banyak jalur menuju ke Puncak, namun lebih baik
melewati desa tekelan karena terdapat Pos yang dapat memberikan
informasi maupun berbagai bantuan yang diperlukan. Pos Tekelan dapat
ditempuh melalui bumi perkemahan Umbul Songo.
Di bumi perkemahan Umbul Songo Anda dapat beristirahat menunggu malam
tiba, karena pendakian akan lebih baik dilakukan malam hari tiba
dipuncak menjelang matahari terbit. Andapun dapat beristirahat di Pos
Thekelan yang menyediakan tempat untuk tidur, terutama bila tidak
membawa tenda. Dapat juga berkemah di Pos Pending karena di tiga tempat
ini kita bisa memperoleh air bersih.
Di
Pos Pending kita dapat menemukan mata air, juga kita akan menemukan
sungai kecil (Kali Sowo). Sebelum mencapai Pos I kita akan melewati
Pereng Putih kita harus berhati-hati karena sangat terjal. Kemudian kita
melewati sungai kering, dari sini pemandangan sangat indah ke bawah
melihat kota Salatiga terutama di malam hari.
Dari
Pos I kita akan melewati hutan campuran menuju Pos II, menuju Pos III
jalur mulai terbuka dan jalan mulai menanjak curam. Kita mendaki gunung
Pertapan, hempasan angin yang kencang sangat terasa, apalagi berada di
tempat terbuka. Kita dapat berlindung di Watu Gubug, sebuah batu
berlobang yang dapat dimasuki 5 orang. Konon merupakan pintu gerbang
menuju kerajaan makhluk ghaib.
Bila
ada badai sebaiknya tidak melanjutkan perjalanan karena sangat
berbahaya. Mendekati pos empat kita mendaki Gn. Watu tulis jalur agak
curam dan banyak pasir maupun kerikil kecil sehingga licin, angin
kencang membawa debu dan pasir sehingga harus siap menutup mata bila ada
angin kencang. Pos IV yang berada di puncak Gn. Watu Tulis dengan
ketinggian mencapai 2.896 mdpl ini, disebut juga Pos Pemancar karena di
puncaknya terdapat sebuah Pemancar Radio.
duhai ya Allah, indah sekali gunung ini dalam pandangan kami
Menuju
Pos V jalur menurun, pos ini dikelilingi bukit dan tebing yang indah.
Kita dapat turun menuju kawah Condrodimuko. Dan di sini terdapat mata
air, bedakan antara air minum dan air belerang.
Perjalanan
dilanjutkan dengan melewati tanjakan yang sangat terjal serta jurang di
sisi kiri dan kanannya. Tanjakan ini dinamakan Jembatan Setan. Kemudian
kita akan sampai di persimpangan, ke kiri menuju Puncak Syarif (Gunung
Pregodalem) dan ke kanan menuju puncak Kenteng Songo ( Gunung Kenteng
Songo) yang memanjang. Dari puncak Kenteng songo kita dapat memandang
Gn.Merapi dengan puncaknya yang mengepulkan asap setiap saat, nampak
dekat sekali. Ke arah barat tampak Gn.Sumbing dan Sindoro yang kelihatan
sangat jelas dan indah, seolah-olah menantang untuk di daki. Lebih
dekat lagi tampak Gn.Telomoyo dan Gn.Ungaran. Dari kejauhan ke arah
timur tampak Gn.Lawu dengan puncaknya yang memanjang.
jangan lupa membawa bekal makanan, minuman dan peralatan memasak sederhana
Menuju
Puncak Kenteng Songo ini jalurnya sangat berbahaya, selain sempit hanya
berkisar 1 meter lebarnya dengan sisi kiri kanan jurang bebatuan tanpa
pohon, juga angin sangat kencang siap mendorong kita setiap saat. Di
puncak ini terdapat batu kenteng / lumpang / berlubang dengan jumlah 9
menurut penglihatan paranormal.
Menuruni
gunung Merbabu lewat jalur menuju Selo menjadi pilihan yang menarik.
Kita akan melewati padang rumput dan hutan edelweis, juga bukit-bukit
berbunga yang sangat indah dan menyenangkan seperti di film India yang
sangat menghibur kita sehingga lupa akan segala kelelahan, kedinginan
dan rasa lapar. Disepanjang jalan kita dapat menyaksikan Gn.Merapi yang
kelihatan sangat dekat dengan puncak yang selalu mengeluarkan Asap.
Apakah kamu sudah pernah sampai puncak Gunung Merbabu ?
Sampai di puncak gunung adalah kebahagiaan tanpa batas bagi kita2 para pendaki, Selamat ya sista !!
Allahu Akbar ……. ini keren sekali bro !!
Memanda gunung Merapi dari puncak gunung Merbabu
Kita
akan menuruni dan mendaki beberapa gunung kecil yang dilapisi rumput
hijau tanpa pepohonan untuk berlindung dari hempasan angin. Disepanjang
jalur tidak terdapat mata air dan pos peristirahatan. Kabut dan badai
sering muncul dengan tiba-tiba, sehingga sangat berbahaya untuk
mendirikan tenda.
jika
akan beristirahat mendirikan tenda di lereng gunung, perhatikanlah
lokasinya. jangan memilih tempat2 berbahaya yang sering terjadi badai,
angin , dan sulit air bersih.
Jalur
menuju Selo ini sangat banyak dan tidak ada rambu penunjuk jalan,
sehingga sangat membingungkan pendaki. Banyak jalur yang sering dilalui
penduduk untuk mencari rumput dipuncak gunung, sehingga pendaki akan
sampai diperkampungan penduduk. Sambutan yang sangat ramah dan meriah
diberikan oleh penduduk Selo bagi setiap pendaki yang baru saja turun
Gn.Merbabu. Apabila Anda tidak bisa berbahasa jawa ucapkan saja terima
kasih.
Dari
Selo dapat dilanjutkan dengan bus kecil jurusan Boyolali-Magelang, bila
ingin ke yogya ambil jurusan Magelang, dan bila hendak ke Semarang atau
Solo ambil jurusan Boyolali. https://jejakmatabackpacker.wordpress.com/tag/gunung-merbabu/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar