Kamis, 10 Maret 2016

Surabaya Kota Pahlawan







Jawa, salah satu pulau yang terpadat di dunia, tidak pernah sepi dikunjungi pelancong dari berbagai negara maupun wisnu, wisatawan Nusantara. Mereka bukan hanya berkunjung untuk melihat keindahan alam di Pulau Jawa, tapi ada juga yang datang untuk berbagai keperluan lain, seperti berbisnis.
Tinggal di salah satu kota di Pulau Jawa sudah berpuluh tahun, tetapi belum semua propinsi dijelajahi. Makanya berencana mendatangi ibukota propinsi di ujung timur pulau Jawa itu. Surabaya kota yang menjadi sentra bisnis di Jawa Timur, tetapi juga merupakan jalur perdagangan yang paling ramai di Jawa. Kota yang dikenal dengan sebutan Kota Pahlawan ini tidak hanya ramai karena aktivitas bisnisnya, tetapi juga karena titik-titik menarik yang harus dikunjungi di sana. Kota Surabaya adalah ibu kota Provinsi Jawa Timur, Indonesia sekaligus menjadi kota metropolitan terbesar di provinsi tersebut. Surabaya merupakan kota terbesar kedua di Indonesia setelah Jakarta. Kota Surabaya juga merupakan pusat perdagangan, industri, dan pendidikan di Jawa Timur serta wilayah Indonesia bagian timur. Kota ini terletak 796 km sebelah timur Jakarta, atau 415 km sebelah barat laut Denpasar, Bali. Surabaya terletak di tepi pantai utara Pulau Jawa dan berhadapan dengan Selat Madura serta Laut Jawa.
Surabaya memiliki luas sekitar 333,063 km² dengan penduduknya berjumlah 2.909.257 jiwa (2015). Daerah metropolitan Surabaya yaitu Gerbangkertosusila yang berpenduduk sekitar 10 juta jiwa, adalah kawasan metropolitan terbesar kedua di Indonesia setelah Jabodetabek. Surabaya dilayani oleh sebuah bandar udara, yakni Bandar Udara Internasional Juanda, serta dua pelabuhan, yakni Pelabuhan Tanjung Perak dan Pelabuhan Ujung. Surabaya terkenal dengan sebutan Kota Pahlawan karena sejarahnya yang sangat diperhitungkan dalam perjuangan Arek-Arek Suroboyo (Pemuda-Pemuda Surabaya) untuk mempertahankan kemerdekaan bangsa Indonesia dari penjajah.Ya, tidak kalah dengan banyak daerah lain di Indonesia, Surabaya juga memiliki keunikannya sendiri. Kulinernya yang khas dan banyak tempat menarik tentu saja menjadi magnet tersendiri bagi banyak wisatawan. Merencanakan perjalanan ke tempat yang jauh tentu saja perlu persiapan teliti. Perlu direncanakan kunjungan ke tempat wisata yang menarik dan penginapan atau hotel yang nyaman, aman, dan strategis agar akses ke berbagai tempat lebih mudah. Untuk mencari penginapan atau pun hotel yang terletak di tengah Kota Surabaya dan supaya tak bingung mencari yang tepat, bisa dicari referensi di internet, baik forum dan layanan OTA. Biasanya layanan seperti Wego dan Traveloka.com dapat menyajikan berbagai penginapan, termasuk di Surabaya sehingga bisa mendapatkan tempat yang sesuai dengan kebutuhan.
Sekarang, apa sajakah tempat-tempat menarik yang perlu dikunjungi untuk mengenal Surabaya? Lihatlah ulasan berikut ini.

1. Jembatan Merah
Jembatan Merah yang fenomenal telah menjadi saksi sejarah perjuangan rakyat

Indonesia melawan penjajah Belanda. Jembatan ini dulunya dibangun sebagai penghubung antara kawasan Kalimas menuju Gedung Keresidenan Surabaya. Pada masanya, kawasan tersebut merupakan pusat perdagangan yang ramai. Kini, Jembatan Merah masih sama seperti ketika ia difungsikan pada masa kolonial. Yang berbeda hanyalah, pada 1890-an, kayu yang menjadi pembatas jembatan diubah menjadi besi dan diwarnai dengan warna merah. Sampai sekarang, Jembatan Merah telah menjadi ikon kota Surabaya. Berjalan-jalan di sekeliling kawasan ini, bisa melihat bangunan-bangunan tua dengan gaya khas masa kolonial Belanda. Museum House of Sampoerna hanya beberapa menit berjalan kaki dari Jembatan Merah.

2. Pantai Kenjeran
Pantai Kenjeran di Surabaya juga memiliki keindahannya tersendiri. Melihat

matahari terbenam di pinggir Pantai Kenjeran sangat asyik sambil mencicipi ikan laut hasil tangkapan nelayan di sana. Menyantap ikan bakar sambil menikmati keindahan matahari terbenam pasti seru. Pantai yang terletak sekitar 9 km dari pusat Kota Surabaya ini juga menawarkan area memancing, juga area bermain untuk keluarga, taman bermain untuk anak-anak serta area pacuan berkuda.

3. Masjid Cheng Hoo

Keragaman dan kekayaan budaya Indonesia, bisa dilihat di masjid ini. Jika mendengar kata masjid, yang terbayang dalam pikiran pasti bangunan bergaya Arab dengan kubah dan menara di beberapa sisinya. Tapi, tak ada kubah di Masjid Cheng Hoo. Mengapa demikian? Masjid ini justru lebih terlihat seperti pagoda atau klenteng dibandingkan masjid. Masjid Cheng Hoo atau Masjid Muhammad Cheng Hoo Surabaya didirikan atas kerja sama antara Persatuan Islam Tionghoa Indonesia dengan Yayasan Haji Muhammad Cheng Hoo Indonesia Jawa Timur. Unsur Tionghoa yang kental tampak dalam bangunan masjid ini, seperti pintu masuknya yang menyerupai pagoda serta beberapa ornamen khas lainnya berupa relief naga dan patung singa. Masjid ini merupakan bentuk keragaman budaya Indonesia yang tidak hanya dihuni oleh warga asli Indonesia, tetapi juga masyarakat keturunan Tionghoa.

4. Museum 10 November
Satu lagi tempat untuk mengenang jasa para pahlawan di Surabaya adalah Museum 10 November. Berlokasi di Jalan Pahlawan, tepatnya di bawah Monumen Tugu Pahlawan Surabaya, bisa melihat koleksi-koleksi berupa foto-foto, senjata-senjata, berbagai koleksi peninggalan Bung Tomo, serta film dokumenter yang

menggambarkan perjuangan para pahlawan di Surabaya dalam mempertahankan kemerdekaan. Paling seru berkunjung ke Museum Perjuangan 10 November ini tepat pada tanggal 10 November, ketika peringatan Hari Pahlawan. Anda bisa lebih menghargai perjuangan para pahlawan pada 10 November 1945 setelah melihat berbagai koleksi di sana. Anda juga bisa melawan lupa, bahwa kemerdekaan Indonesia bukanlah hadiah, melainkan hasil pertumpahan darah para pejuang kemerdekaan.

5. Pakuwon Food Festival


Rasa lapar setelah berkeliling Kota Surabaya mencari tempat-tempat yang unik dan menarik bisa dipuaskan dengan wisata kuliner unik. Perlu dicoba jajaran makanan
di Pakuwon Food Festival. Bukan hanya makanannya yang beragam, di tempat ini juga bisa menikmati sajian live music yang diberikan setiap malam. Pakuwon Food Festival juga baru buka pada malam hari. Jadi, begitu datang, pengunjung akan disambut dengan kilauan lampu yang akan menambah indahnya malam di Kota Surabaya. Dari Pakuwon Food Festival, hanya dengan berjalan kaki bisa melanjutkan langkah ke East Coast Plaza untuk sekadar berbelanja.

6. House Of Sampoerna
Rumah tua Sampoerna terletak di pusat kota Surabaya. Tepatnya berada di Jalan Taman Sampoerna No.6, Krembangan, Pabean Cantikan, Surabaya. Bangunan ini dibangun pada tahun 1862 dan awalnya menjadi sebuah panti asuhan yang dikelola oleh Belanda. Salah satu anak yatim, Liem Seeng Tee, membeli bangunan bergaya
kolonial Belanda pada tahun 1932 untuk digunakan sebagai perusahaan besar yang memproduksi rokok.
Pada tahun 2003, pada ulang tahun ke-90 perusahaan, kompleks itu dikembalikan dan sebagian berubah menjadi museum. Tetapi sampai hari ini masih sebagian bangunannya masih digunakan sebagai rumah produksi untuk pembuatan rokok paling bergengsi di Indonesia, seperti Dji Sam Soe.
Salah satu yang menarik di sini adalah untuk melihat secara langsung pembuatan rokok dengan menggunakan peralatan tradisional dan dilakukan oleh ribuan pekerja wanita yang mampu menghasilkan 325 batang rokok per jam.
Karena kombinasi unik antara bangunan bersejarah atau museum dan perusahaan produksi tradisional, House of Sampoerna dianggap sebagai salah satu tujuan utama
wisata di Surabaya.
Bangunan ini terdiri dari empat bagian, yaitu auditorium utama, bagian produksi di belakang auditorium dan dua bangunan lebih kecil berfungsi sebagai tempat tinggal keluarga di sebelah barat. Samping bangunan, sedangkan bangunan di sebelah timur telah diubah menjadi tempat untuk umum seperti sebuah kafe, kios dan galeri seni. Auditorium pusat yang asli sekarang menjadi sebuah museum. Namun pabrik untuk produksi rokok Dji Sam Soe masih dilaksanakan di belakang kompleks.
Bila Anda ingin melihat produksi rokok Dji Sam Soe, sebaiknya datang pada hari biasa (Senin sampai Sabtu) sebelum jam 15:00.
Fasilitas
House of Sampoerna memiliki agenda keliling Surabaya secara gratis yang dikenal dengan nama Surabaya Heritage Track. Jadi wisatawan bisa menggunakan fasilitas bus ini untuk berkeliling Surabaya. Jadwal busnya dimulai pukul 09.00-10.00 WIB, 13.00-14.00 WIB dan pukul 15.00-16.00 WIB.
Fasilitas di House of Sampoerna lainnya adalah ruang pamer galeri seni, kafe serta kamar mandi umum.


7. Suroboyo Carnival Night Market

Nampaknya Suroboyo Carnival (SC)  memang dirancang agar khas Surabaya, bukan internasional. Bukan karena icon Suro dan Boyo yang nongkrong di depan pintu masuk, tapi spot kunjungan dan nama wahana juga mencerminkan hal yang sama. Berhubung Surabaya ini panas, ngga asyik dong ke theme park dan gosong. Karena itu awalnya SC buka tiap hari jam 16 – 24, tiap Senin tutup. Tapi mungkin karena tambah rame tiap Sabtu Minggu dia buka jam 9.30 – 24.00. Siapkan topi dan air minun biar ngga kehausan. Awalnya kanopi sirkus yang besar menyambut pengunjung. Beli tiket di sebelah kanan pintu masuk, 25 ribu per orang untuk tiket biasa. Kalau mau lebih murah dan yakin dimasuki semua, bisa coba tiket terusan 120 ribu per orang pas weekend, karena kalau pakai tiket biasa, mesti bayar lagi 15 ribu per wahana. Dikali 8 wahana sudah pak puk kalau kata orang Surabaya.nDengan gelang tiket di tangan yang ada barcodenya, spot pertama adalah Galeri Suroboyo. Isinya sejarah dan hal-hal khas Suroboyo, termasuk kata – kata khas Cak Cuk Suroboyo. Banyak ruang kosong, informasi dan displaynya kurang variatif, tapi tetap asyik buat mereka yang hobi selfie.Musik genjrang genjreng menemani mereka yang makan di Gubernuran. Ada tempat makan yang luas di ruangan berbentuk amphitheater, dengan beberapa stand foodcourt. Terus terang kami ngga mampir karena pencahayaan yang gelap dan suara musik yang terlalu keras. Mestinya OK sih buat live show macam-macam atraksi tapi tidak buat makan dengan tenang.Sepanjang penjelajahan kami di Arena Dolanan banyak stand souvenir dan makanan. Area dolanan terdiri dari beberapa wahana besar dan banyak stan kecil. Wahana besar ada yang seperti gabungan museum 3 dimensi dan Madame Tussaud, namanya Art and Wax House. Lalu ada Rumah Kinclong yang berisi 15 ruangan dengan permainan cahaya. Lainnya stan ketangkasan dengan biaya 2500 per sekali main, dibayar dengan cara memindai gelang tiket kita. Karena belum punya deposit, maka isi dulu di stan loket berbentuk tenda sirkus yang ada di tengah arena, yang datanya dimasukkan dalam gelang tiket kita. Nanti kalau ada sisa deposit uangnya bisa diambil di pintu keluar.Toilet cukup banyak dan relatif bersih. Entah ya mungkin karena pengunjung tidak terlalu ramai padahal kemarin kami berkunjung pada  hari Minggu malam. Yang bikin bingung adalah tidak ada peta ataupun brosur yang bisa diambil di outlet, jadi awalnya kami mengira SC cuma segini aja.

MASIH BANYAK LAGI TEMPAT YANG INDAH DI SURABAYA, SELAMAT DATANG DI KOTA SURABAYA, SELAMAT MENIKMATI KEINDAHANNYA...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar