Jawa, salah satu pulau yang terpadat di dunia, tidak pernah sepi dikunjungi pelancong dari berbagai negara maupun wisnu, wisatawan Nusantara. Mereka bukan hanya berkunjung untuk melihat keindahan alam di Pulau Jawa, tapi ada juga yang datang untuk berbagai keperluan lain, seperti berbisnis.
Tinggal di salah satu kota di Pulau Jawa sudah berpuluh tahun, tetapi belum semua propinsi dijelajahi. Makanya berencana mendatangi ibukota propinsi di ujung timur pulau Jawa itu. Surabaya kota yang menjadi sentra bisnis di Jawa Timur, tetapi juga merupakan jalur perdagangan yang paling ramai di Jawa. Kota yang dikenal dengan sebutan Kota Pahlawan ini tidak hanya ramai karena aktivitas bisnisnya, tetapi juga karena titik-titik menarik yang harus dikunjungi di sana. Kota Surabaya adalah ibu kota Provinsi Jawa Timur, Indonesia sekaligus menjadi kota metropolitan terbesar di provinsi tersebut. Surabaya merupakan kota terbesar kedua di Indonesia setelah Jakarta. Kota Surabaya juga merupakan pusat perdagangan, industri, dan pendidikan di Jawa Timur serta wilayah Indonesia bagian timur. Kota ini terletak 796 km sebelah timur Jakarta, atau 415 km sebelah barat laut Denpasar, Bali. Surabaya terletak di tepi pantai utara Pulau Jawa dan berhadapan dengan Selat Madura serta Laut Jawa.
Surabaya memiliki luas sekitar 333,063 km² dengan penduduknya berjumlah 2.909.257 jiwa (2015). Daerah metropolitan Surabaya yaitu Gerbangkertosusila yang berpenduduk sekitar 10 juta jiwa, adalah kawasan metropolitan terbesar kedua di Indonesia setelah Jabodetabek. Surabaya dilayani oleh sebuah bandar udara, yakni Bandar Udara Internasional Juanda, serta dua pelabuhan, yakni Pelabuhan Tanjung Perak dan Pelabuhan Ujung. Surabaya terkenal dengan sebutan Kota Pahlawan karena sejarahnya yang sangat diperhitungkan dalam perjuangan Arek-Arek Suroboyo (Pemuda-Pemuda Surabaya) untuk mempertahankan kemerdekaan bangsa Indonesia dari penjajah.Ya, tidak kalah dengan banyak daerah lain di Indonesia, Surabaya juga memiliki keunikannya sendiri. Kulinernya yang khas dan banyak tempat menarik tentu saja menjadi magnet tersendiri bagi banyak wisatawan. Merencanakan perjalanan ke tempat yang jauh tentu saja perlu persiapan teliti. Perlu direncanakan kunjungan ke tempat wisata yang menarik dan penginapan atau hotel yang nyaman, aman, dan strategis agar akses ke berbagai tempat lebih mudah. Untuk mencari penginapan atau pun hotel yang terletak di tengah Kota Surabaya dan supaya tak bingung mencari yang tepat, bisa dicari referensi di internet, baik forum dan layanan OTA. Biasanya layanan seperti Wego dan Traveloka.com dapat menyajikan berbagai penginapan, termasuk di Surabaya sehingga bisa mendapatkan tempat yang sesuai dengan kebutuhan.
Sekarang, apa sajakah tempat-tempat menarik yang perlu dikunjungi untuk mengenal Surabaya? Lihatlah ulasan berikut ini.
1. Jembatan Merah
Jembatan Merah yang fenomenal telah menjadi saksi sejarah perjuangan rakyat
Indonesia melawan penjajah Belanda. Jembatan ini dulunya dibangun sebagai penghubung antara kawasan Kalimas menuju Gedung Keresidenan Surabaya. Pada masanya, kawasan tersebut merupakan pusat perdagangan yang ramai. Kini, Jembatan Merah masih sama seperti ketika ia difungsikan pada masa kolonial. Yang berbeda hanyalah, pada 1890-an, kayu yang menjadi pembatas jembatan diubah menjadi besi dan diwarnai dengan warna merah. Sampai sekarang, Jembatan Merah telah menjadi ikon kota Surabaya. Berjalan-jalan di sekeliling kawasan ini, bisa melihat bangunan-bangunan tua dengan gaya khas masa kolonial Belanda. Museum House of Sampoerna hanya beberapa menit berjalan kaki dari Jembatan Merah.
2. Pantai Kenjeran
Pantai Kenjeran di Surabaya juga memiliki keindahannya tersendiri. Melihat
matahari terbenam di pinggir Pantai Kenjeran sangat asyik sambil mencicipi ikan laut hasil tangkapan nelayan di sana. Menyantap ikan bakar sambil menikmati keindahan matahari terbenam pasti seru. Pantai yang terletak sekitar 9 km dari pusat Kota Surabaya ini juga menawarkan area memancing, juga area bermain untuk keluarga, taman bermain untuk anak-anak serta area pacuan berkuda.
3. Masjid Cheng Hoo
Keragaman dan kekayaan budaya Indonesia, bisa dilihat di masjid ini. Jika mendengar kata masjid, yang terbayang dalam pikiran pasti bangunan bergaya Arab dengan kubah dan menara di beberapa sisinya. Tapi, tak ada kubah di Masjid Cheng Hoo. Mengapa demikian? Masjid ini justru lebih terlihat seperti pagoda atau klenteng dibandingkan masjid. Masjid Cheng Hoo atau Masjid Muhammad Cheng Hoo Surabaya didirikan atas kerja sama antara Persatuan Islam Tionghoa Indonesia dengan Yayasan Haji Muhammad Cheng Hoo Indonesia Jawa Timur. Unsur Tionghoa yang kental tampak dalam bangunan masjid ini, seperti pintu masuknya yang menyerupai pagoda serta beberapa ornamen khas lainnya berupa relief naga dan patung singa. Masjid ini merupakan bentuk keragaman budaya Indonesia yang tidak hanya dihuni oleh warga asli Indonesia, tetapi juga masyarakat keturunan Tionghoa.
4. Museum 10 November
Satu lagi tempat untuk mengenang jasa para pahlawan di Surabaya adalah Museum 10 November. Berlokasi di Jalan Pahlawan, tepatnya di bawah Monumen Tugu Pahlawan Surabaya, bisa melihat koleksi-koleksi berupa foto-foto, senjata-senjata, berbagai koleksi peninggalan Bung Tomo, serta film dokumenter yang
menggambarkan perjuangan para pahlawan di Surabaya dalam mempertahankan kemerdekaan. Paling seru berkunjung ke Museum Perjuangan 10 November ini tepat pada tanggal 10 November, ketika peringatan Hari Pahlawan. Anda bisa lebih menghargai perjuangan para pahlawan pada 10 November 1945 setelah melihat berbagai koleksi di sana. Anda juga bisa melawan lupa, bahwa kemerdekaan Indonesia bukanlah hadiah, melainkan hasil pertumpahan darah para pejuang kemerdekaan.
5. Pakuwon Food Festival
6.
House Of Sampoerna
Rumah
tua Sampoerna terletak di pusat kota Surabaya. Tepatnya berada di Jalan Taman
Sampoerna No.6, Krembangan, Pabean Cantikan, Surabaya. Bangunan ini dibangun
pada tahun 1862 dan awalnya menjadi sebuah panti asuhan yang dikelola oleh
Belanda. Salah satu anak yatim, Liem Seeng Tee, membeli bangunan bergaya
kolonial Belanda pada tahun 1932 untuk digunakan sebagai perusahaan besar yang
memproduksi rokok.
Pada
tahun 2003, pada ulang tahun ke-90 perusahaan, kompleks itu dikembalikan dan
sebagian berubah menjadi museum. Tetapi sampai hari ini masih sebagian
bangunannya masih digunakan sebagai rumah produksi untuk pembuatan rokok paling
bergengsi di Indonesia, seperti Dji Sam Soe.
Salah
satu yang menarik di sini adalah untuk melihat secara langsung pembuatan rokok
dengan menggunakan peralatan tradisional dan dilakukan oleh ribuan pekerja
wanita yang mampu menghasilkan 325 batang rokok per jam.
Karena
kombinasi unik antara bangunan bersejarah atau museum dan perusahaan produksi
tradisional, House of Sampoerna dianggap sebagai salah satu tujuan utama
wisata
di Surabaya.
Bangunan
ini terdiri dari empat bagian, yaitu auditorium utama, bagian produksi di
belakang auditorium dan dua bangunan lebih kecil berfungsi sebagai tempat
tinggal keluarga di sebelah barat. Samping bangunan, sedangkan bangunan di
sebelah timur telah diubah menjadi tempat untuk umum seperti sebuah kafe, kios
dan galeri seni. Auditorium pusat yang asli sekarang menjadi sebuah museum.
Namun pabrik untuk produksi rokok Dji Sam Soe masih dilaksanakan di belakang
kompleks.
Bila
Anda ingin melihat produksi rokok Dji Sam Soe, sebaiknya datang pada hari biasa
(Senin sampai Sabtu) sebelum jam 15:00.
Fasilitas
House
of Sampoerna memiliki agenda keliling Surabaya secara gratis yang dikenal
dengan nama Surabaya Heritage Track. Jadi wisatawan bisa menggunakan fasilitas
bus ini untuk berkeliling Surabaya. Jadwal busnya dimulai pukul 09.00-10.00
WIB, 13.00-14.00 WIB dan pukul 15.00-16.00 WIB.
Fasilitas
di House of Sampoerna lainnya adalah ruang pamer galeri seni, kafe serta kamar
mandi umum.
7.
Suroboyo Carnival Night Market
Nampaknya
Suroboyo Carnival (SC) memang dirancang agar khas Surabaya, bukan
internasional. Bukan karena icon Suro dan Boyo yang nongkrong di depan pintu
masuk, tapi spot kunjungan dan nama wahana juga mencerminkan hal yang sama. Berhubung
Surabaya ini panas, ngga asyik dong ke theme park dan gosong. Karena itu
awalnya SC buka tiap hari jam 16 – 24, tiap Senin tutup. Tapi mungkin karena
tambah rame tiap Sabtu Minggu dia buka jam 9.30 – 24.00. Siapkan topi dan air
minun biar ngga kehausan. Awalnya kanopi sirkus yang besar menyambut
pengunjung. Beli tiket di sebelah kanan pintu masuk, 25 ribu per orang untuk
tiket biasa. Kalau mau lebih murah dan yakin dimasuki semua, bisa coba tiket
terusan 120 ribu per orang pas weekend, karena kalau pakai tiket biasa, mesti
bayar lagi 15 ribu per wahana. Dikali 8 wahana sudah pak puk kalau kata orang
Surabaya.nDengan gelang tiket di tangan yang ada barcodenya, spot pertama
adalah Galeri Suroboyo. Isinya sejarah dan hal-hal khas Suroboyo, termasuk kata
– kata khas Cak Cuk Suroboyo. Banyak ruang kosong, informasi dan displaynya
kurang variatif, tapi tetap asyik buat mereka yang hobi selfie.Musik genjrang
genjreng menemani mereka yang makan di Gubernuran. Ada tempat makan yang luas
di ruangan berbentuk amphitheater, dengan beberapa stand foodcourt. Terus terang
kami ngga mampir karena pencahayaan yang gelap dan suara musik yang terlalu
keras. Mestinya OK sih buat live show macam-macam atraksi tapi tidak buat makan
dengan tenang.Sepanjang penjelajahan kami di Arena Dolanan banyak stand
souvenir dan makanan. Area dolanan terdiri dari beberapa wahana besar dan
banyak stan kecil. Wahana besar ada yang seperti gabungan museum 3 dimensi dan
Madame Tussaud, namanya Art and Wax House. Lalu ada Rumah Kinclong yang berisi
15 ruangan dengan permainan cahaya. Lainnya stan ketangkasan dengan biaya 2500
per sekali main, dibayar dengan cara memindai gelang tiket kita. Karena belum
punya deposit, maka isi dulu di stan loket berbentuk tenda sirkus yang ada di
tengah arena, yang datanya dimasukkan dalam gelang tiket kita. Nanti kalau ada
sisa deposit uangnya bisa diambil di pintu keluar.Toilet cukup banyak dan
relatif bersih. Entah ya mungkin karena pengunjung tidak terlalu ramai padahal
kemarin kami berkunjung pada hari Minggu malam. Yang bikin bingung adalah
tidak ada peta ataupun brosur yang bisa diambil di outlet, jadi awalnya kami mengira
SC cuma segini aja.
MASIH BANYAK LAGI TEMPAT YANG INDAH DI SURABAYA, SELAMAT DATANG DI KOTA SURABAYA, SELAMAT MENIKMATI KEINDAHANNYA...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar