PANTAI YANG MENYEJUKKAN MATA
Anda yang tinggal di Jawa khususnya Jawa
Timur tidak akan asing dengan Malang. Malang merupakan kota yang terletak di
daerah Jawa Timur. Selain Yogyakarta, Kota Malang juga terkenal sebagai kota
pendidikan. Tidak hanya pendidikannya saja yang terkenal, pariwisatanya pun
tidak kalah terkenal. Salah satunya adalah pantai. Banyak daftar pantai di
Malang yang harus anda ketahui. Mungkin anda berpikir bahwa pantai di Malang
sama saja dengan pantai-pantai lainnya yang hanya berupa hamparan air laut dan
pasir. Namun sekarang anda harus membuang jauh-jauh persepsi tersebut karena
pantai di Malang memiliki panorama yang sangat cantik.
Pesona keindahan Pantai memang tiada
duanya, keindahkan pasir dan ombak biru yang mempesona memang tiada
duanya. Jawa Timur memiliki banyak sekali objek wisata pantai, di
antaranya wisata pantai yang ada di sekitar Kota
Malang. Berikut ini 18 Wisata Pantai Di Malang yang mungkin
bisa menjadi referensi wisata Anda.
Pantai Sipelot
Pantai Sipelot Malang memang tidak
seramai pantai-pantai lain di Malang. Tapi kecantikannya nggak kalah kok karena
kamu bisa berpetualang dan menikmati panorama pantai yang masih begitu alami
dan asri. Pantai Sipelot yang juga dikenal dengan Pantai Pujiharjo menawarkan
keindahan khas pantai dengan bonus coban atau air terjun yang mengalirkan air
bening di bibir pantai. Masih penasaran dengan indahnya Pantai Sipelot?
Sekali kamu sampai di pinggir Pantai
Sipelot, mata langsung dimanjakan dengan pemandangan yang begitu menakjubkan.
Deburan ombak yang datang silih berganti, hamparan pasir putih yang membentang
sejauh 2 km, serta bukit-bukit hijau yang berjejer mulai dari sisi sebelah
timur hingga ke barat. Belum lagi bebatuan serta karang yang tergeletak begitu
bebas menantang ombak yang datang dari tengah laut.
Gelombang air Pantai Sipelot memang
tidak dapat ditebak. Terkadang ganas layaknya pantai-pantai selatan namun
terkadang tenang-tenang
saja. Ini karena Pantai Sipelot letaknya ada di sebuah
teluk dan di sana terdapat cerukan daratan yang dapat melindungi pantai pada
sisi kanan dan kiri. Namun untuk keamanan, hindari mandi di laut ya karena kamu
tidak tahu kapan ombak besar akan datang.
Menurut penuturan warga, sebenarnya
pantai ini dibagi menjadi 3 bagian, dimana sebelah kanan dan kiri biasanya
digunakan untuik wisata karena terdapat air payau dan atmosfirnya masih sepi.
Sedangkan bagian tengah banyak digunakan oleh nelayan. Ini ditandai dengan
banyaknya perahu yang disandarkan di bibir pantai. So, kamu bisa segera minggir
ke bagian kanan atau kiri pantai setibanya di Pantai Sipelot.
Pantai 3 Warna
Pantai 3
Warna
ini bersebelahan dengan Pantai Sendang Biru, yaitu berada di bawah pengelolaan
Bhakti Alam yang para anggotanya merupakan masyarakat sekitar.
Pihak manajemen ingin memperkenalkan
keindahan alam Indonesia dan sekaligus mengedukasi para wisatawan bahwasanya
menjaga kelestarian alam itu hukumnya wajib. Itu terbukti dengan ada beberapa
peraturan yang diterapkan apabila ingin berkunjung ke wisata pantai tiga warna
Malang. Pantai ini masuk di area Rehabilitasi dan Konservasi Mangrove, Terumbu
Karang serta Hutan Lindung Desa Sitiarjo, Kecamatan Sumber Manjing Wetan,
Kabupaten Malang.
Keunikan dari pantai ini adalah memiliki
warna air laut yang berbeda-beda disebabkan oleh kedalaman air laut. Selain
tempat ini bebas dari sampah, para wisatawan juga bisa melakukan snorkeling
untuk menikmati panorama bawah laut berupa terumbu karang yang masih alami.
Pihak pengelola menyewakan peralatan snorkeling lengkap dengan harga
Rp.15.000,-. Peralatan tersebut berupa kacamata renang, rompi pelampung dan
selang untuk menghidup udara.
Menurut warga sekitar, saat sore hari
sekitar pukul 17:00 WIB jika ada segerombol burung bangau terbang rendah
melintasi lautan itu tandanya ada sekelompok ikan lumba-lumba yang berenang di
sekitar pantai dan katanya ikan-ikan tersebut berasal dari Pulau Sempu. Memang
keberadaan Pantai 3 Warna cukup dekat dengan lokasi Pulau Sempu.
Pantai Balekambang
Pantai Balekambang menjadi idola tujuan wisata di Malang.
Bagi travelers yang suka dengan spot air, pantai yang satu ini wajib
dikunjungi karena menyimpan banyak keindahan yang tidak kalah dengan
pantai-pantai lain di Jawa Timur. Bahkan banyak orang yang memberi
nama Pantai
Balekambang sebagai miniatur Tanah Lot dari Pulau Dewata.
Pantai Balekambang Malang terletak di Dusun Sumber
Jambe, Desa Srigonco, Kecamatan Bantur, Malang, Jawa Timur, atau terletak
sekitar 60 km di sebelah selatan kota Malang. Akses menuju pantai ini cukup
memadai dengan jalanan aspal yang mulus. Biarpun begitu, kalian harus tetap
berhati-hati karena di beberapa tempat terdapat tanjakan dengan kelokan tajam.
Di sepanjang perjalanan, kalian bisa bersantai sambil menikmati segarnya udara
di daerah yang banyak ditumbuhi pepohonan.
Pesona Tanah Lot di Pantai
Balekambang
Lautan yang terlihat berwarna biru nan cantik, deburan
ombak serta panorama khas pantai langsung menyambutmu ketika sudah dekat dengan
Pantai Balekambang. Bisa dibilang kalau suasananya cukup tenang dengan kondisi
kebersihan pantai yang terjaga dengan baik. Saat mata memandang lautan luas,
disana terlihat beberapa pulau yang menjadi ciri khas Balekambang, seperti
Pulau Wisanggeni, Pulau Anoman, dan Pulau Ismoyo, dimana masing-masing pulau
dihubungkan dengan jembatan. Travelers, kalau kalian penggemar serial
pewayangan, pasti kenal dengan tokoh-tokoh tersebut ‘kan?
Pantai Ngliyep
Pantai Ngliyep adalah sebuah
pantai di pesisir selatan yang terletak di tepi Samudera Hindia tepatnya di
Desa Kedungsalam, Kecamatan
Donomulyo, Kabupaten
Malang, Jawa Timur[1] sekitar 62 km
arah selatan dari Kota Malang. Dari Kota
Malang, Ngliyep sangat mudah
dijangkau karena sejak tahun 1980 akses menuju
pantai telah diaspal. Jika menggunakan angkutan umum dari Kota Malang bisa naik
mikrolet jalur GN1, yaitu
jalur Gadang-Ngliyep lewat Donomulyo atau jalur GN2, yakni jalur Gadang-Ngliyep
lewat Sumbermanjing kulon atau yang sekarang dikenal dengan nama Kecamatan Pagak.
Luas areal wisata Pantai Ngliyep kurang
lebih 10 Ha yang terdiri dari hutan lindung, areal wisata, penginapan, dan
lahan parkir. Fasilitas yang ada di Pantai Ngliyep antara lain pesanggrahan 4
buah, penginapan 6 buah dan cottage 2 buah. Pada era 1980-an, Pantai Ngliyep merupakan
daerah tujuan wisata favorit di Jawa Timur. Bahkan sebelum pantai
Balekambang dan Pantai
Sendangbiru dikenal para wisatawan, pantai ini jauh lebih dulu
dikenal. Konon pantai ini ditemukan pertama kali oleh Mbah Atun, perantauan
asal Jogjakarta, pada 1919 dan
mulai dibuka secara resmi pada 1951. Sayangnya, sekarang Ngliyep kurang
dikelola dengan baik karena masih terjadi persengketaan lahan antara pemerintah daerah dengan Perum Perhutani.
Ngliyep memiliki panorama yang sangat indah,
memiliki hamparan pasir putih yang lembut dan area bermain yang luas dengan
ditumbuhi pepohonan yang rindang. Bahkan alunan gelombangnya pun cukup menarik
untuk dinikmati. Karena itulah namanya Ngliyep yang memiliki arti setiap orang
yang melihat pantai ini akan merasa mengantuk dan tertidur (bahasa Jawa:
liyep-liyep). Ngliyep dikelilingi oleh tebing-tebing yang curam dam hamparan hutan tropis di sekitarnya.
Terdapat sebuah pulau kecil bernama Gunung Kombang yang terdapat sebuah petilasan
yang bisa dikunjungi.
Tak jauh dari Ngliyep, di sebelah kiri
terdapat sebuah teluk dengan pemandangan
yang tak kalah indah yaitu Teluk Putri. Untuk menuju ke sana, pengunjung
cukup berjalan ke sisi kiri kemudian naik ke bukit yang tak terlalu tinggi.
Disebut dengan Teluk Putri, karena di teluk ini dilapisi pasir putih sangat
bersih dan halus lembut sehalus kulit para putri. Ketebalan pasir kurang lebih
40 cm. Memang, hamparan pasir tidak luas, tak lebih dari 100 meter saja, namun
nyaman untuk tempat menyepi. Hanya, pengunjung di sini harus hati-hati karena
terkadang gelombang bisa cukup besar. Karena itu, tidak diperbolehkan mendekat
sampai di bibir pantai. Pengunjung hanya boleh berada di pasir putih.
Setiap tanggal 14 bulan Maulud
(Rabiulawal), pantai Ngliyep akan lebih ramai dari hari biasa karena selalu
diadakan acara labuhan. Kegiatan labuhan ini sudah ada secara turun-temurun
sejak masa Mbah Atun, orang yang dipercaya jadi penemu Ngliyep. Labuhan adalah
kegiatan masyarakat adat Jawa berupa selamatan dengan menyembelih kambing atau
sapi yang disedekahkan kepada masyarakat sekitar pantai. Namun, sebagian
makanan juga dilarung atau ditebarkan ke tengah laut. Upacara ini dilakukan
oleh masyarakat Kedungsalam dengan membawa sesaji beraneka ragam dan diiringi kesenian Jaranan serta para pengawal yang
mengenakan pakaian adat. Sesaji itu diarak menuju Gunung Kombang yang berjarak
kurang lebih 300 m melalui sebuah jembatan dari pesanggrahan Ngliyep.
Pantai Modangan
Pantai Modangan merupakan sebuah pantai di pesisir
sebelah selatan Pulau Jawa secara administratif masuk daerah Dusun Kalitekuk,
Desa Sumberoto, Kecamatan Donomulyo, merupakan pantai paling ujung selatan
Kabupaten Malang, Jawa Timur,
Pantai ini terletak di sekitar 65 km sebelah barat daya Kota Malang. Di pantai
ini tempat bermuara sungai yang menjadi batas yang memisahkan antara Kabupaten
Blitar dan Kabupaten Malang.
Perbatasan itu ditandai dengan adanya sebuah tugu
kecil yang terletak di tepi sebuah sungai yang juga bernama Sungai Modangan. Pantai Modangan memang berhimpitan
langsung dengan Pantai Jolosutro di Kecamatan Wates, Kabupaten Blitar.
Pengunjung harus menempuh jalan yang berliku jika ingin ke Pantai Modangan.
Untuk menuju ke pantai ini pengunjung cenderung lebih
mudah jika dari arah Donomulyo, Kabupaten Malang. Dari Kota Malang pengunjung
bisa mengambil arah ke daerah Kepanjen. Dari Kepanjen terus ke arah Bendungan
Sengguruh, lalu melewati pertigaan Pagak kemudian mengambil arah menuju
Kecamatan Donomulyo.
Dari pertigaan setelah pasar Donomulyo langsung
mengambil arah
sebelah kanan atau menuju arah Wates . Jalannya sudah di aspal
sepanjang sekitar 1 km. Sekitar 2 km sebelum masuk Desa Sumberoto aspalnya
mulai berlubang. Tidak jauh dari gerbang masuk Desa Sumberoto ada sebuah
pertigaan Pasar Ngelih, lalu berbelok ke kiri dan mengikuti jalan desa yang
awalnya masih beraspal rusak.
Dan setelah menemukan perempatan Jalur Lingkar Selatan
itu kita bisa mengambil jalan lurus (jalannya penuh tanjakan) atau kanan.Di
sini kita akan mulai terdengar suara gemuruh ombak sebagai pertanda pantai
sudah dekat. Dari perempatan itu kita mengkuti jalan setapak sekitar 1 km
dengan medan turunan dan tidak jauh kemudian akan kita jumpai pos jaga
kehutanan (Pos Miri).
Sebelum jembatan Miri ada jalan menurun ke kiri, itu
adalah jalan untuk menuju Pantai Modangan. Jarak dari jembatan ke pantai masih
jauh sekitar 800 m lagi. Jalan turunan cukup curam dan nantinya kita akan
berada di bawah jembatan Miri.
Setelah jalan yang menurun terdapat persimpangan,
keduanya sama-sama mengarah ke arah Pantai Modangan. Jika lurus kita akan
melalui jalan berbatu dan tanjakan yang sangat berat namun itu jalur yang
terdekat. Pengunjung harus menembus perbukitan, hutan jati, serta ada sungai
kecil yang dinamakan Sungai Modangan. Sungai itu masih penuh dengan batu besar
serta batu sebesar bola sepak namun bergerigi tajam.
Namun pengunjung bisa menghindari sungai itu dengan
sedikit memutar memilih jalur ke arah kiri. Namun sama saja, jalan terjal serta
bebatuan tetap akan ditemui. Jika mengambil jalan sebelah kiri lebih lebar dan
berupa makadam. Jalan ini sperti ini mudah dilewati dengan menggunakan motor
jenis trail. Kedua jalan tersebut akan bertemu di titik pertigaan muara sungai
di Pantai Modangan.
Jika kita sampai di pantai yang mempunyai keunikan
tersendiri, ini akan membuat rasa lelah dari perjalanan kita musnah. Ombak di
pantai Modangan cukup besar cocok untuk ada surfing, pasir putih yang masih
terbebas dari sampah, serta batuan hitam adalah beberapa hal yang bisa kita
temukan di lokasi ini.
Yang juga cukup unik adalah kebanyakan pantai lainnya
memiliki struktur batuan berupa batuan kapur, batu-batuan yang ada di lokasi
ini merupakan jenis batuan andesit berlapis yang terbentuk dari lelehan lahar
dari gunung berapi yang sudah membeku.
Pantai Jembatan Panjang
Pantai Jembatan Panjang menjadi salah satu destinasi
yang layak diperhitungkan saat libur panjang. Keindahan, eksotismenya bikin
wisatawan ketagihan untuk datang berkali-kali ke pantai yang terletak di
Kabupaten Malang.
Pantai Jembatan Panjang masih satu lokasi dengan Pantai
Balekambang, tepatnya di sebelah barat Pantai Balekambang.
Suasana pantai yang terletak di Desa Sumberbening,
Kecamatan Bantur, tersebut terasa lebih lengang dan bersih dibanding Pantai
Balekambang.
Anda hanya perlu berjalan ke arah Pulau
Wisanggeni dan menuruni tangga alam. Jika surut, tak perlu melewati Pulau
Wisanggeni, Anda dapat melewati bawah jembatan yang menghubungkan
Pulau Wisanggeni dan Pulau Ismoyo.
Pantai Jembatan Panjang memiliki pesona hamparan pasir
putih diselingi pecahan kerang. Sisa-sisa koral dan rumput laut yang terdampar
membuat nuansa salah satu pantai di Malang Selatan tersebut terasa berbeda.
Namun rupanya, panorama tersebut bukanlah yang menjadi
ikon pantai ini. Reruntuhan jembatan tak selesai dibangun menjadi pesona yang
tak ditemukan di pantai lain.
Jembatan putus tersebut kerap menjadi pemandangan unik
bagi para pemburu foto lanskap. Terlebih, pepohonan rimbun dan pulau-pulau yang
menjorok di sekitarnya membuat citra alamnya makin memesona.
Untuk menuju pantai ini, pengunjung dari Pantai
Balekambang bakal kembali dimintai tiket masuk. Solusinya, datang
pagi-pagi sekali atau menjelang malam saat petugasnya sudah tidak ada.
Berjalan di sepanjang garis pantainya yang luas
sembari menikmati sejuknya pepohonan membuat liburan hari itu terasa lengkap.
Terlebih, tak banyak orang berada di pantai pagi itu. Nyanyian
burung-burung hutan kian menyemarakkan suasana, Minggu.
PECINTA PANTAI WAJIB DATANG LOO..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar