Minggu, 13 Maret 2016

Menelusuri Keindahan Pantai di Malang


PANTAI YANG MENYEJUKKAN MATA


Anda yang tinggal di Jawa khususnya Jawa Timur tidak akan asing dengan Malang. Malang merupakan kota yang terletak di daerah Jawa Timur. Selain Yogyakarta, Kota Malang juga terkenal sebagai kota pendidikan. Tidak hanya pendidikannya saja yang terkenal, pariwisatanya pun tidak kalah terkenal. Salah satunya adalah pantai. Banyak daftar pantai di Malang yang harus anda ketahui. Mungkin anda berpikir bahwa pantai di Malang sama saja dengan pantai-pantai lainnya yang hanya berupa hamparan air laut dan pasir. Namun sekarang anda harus membuang jauh-jauh persepsi tersebut karena pantai di Malang memiliki panorama yang sangat cantik.
Pesona keindahan Pantai memang tiada duanya, keindahkan pasir dan ombak biru yang mempesona memang tiada duanya. Jawa Timur memiliki banyak sekali objek wisata pantai, di antaranya wisata pantai yang ada di sekitar Kota Malang. Berikut ini 18 Wisata Pantai Di Malang yang mungkin bisa menjadi referensi wisata Anda.

Pantai Sipelot

Pantai Sipelot Malang memang tidak seramai pantai-pantai lain di Malang. Tapi kecantikannya nggak kalah kok karena kamu bisa berpetualang dan menikmati panorama pantai yang masih begitu alami
dan asri. Pantai Sipelot yang juga dikenal dengan Pantai Pujiharjo menawarkan keindahan khas pantai dengan bonus coban atau air terjun yang mengalirkan air bening di bibir pantai. Masih penasaran dengan indahnya Pantai Sipelot?
Sekali kamu sampai di pinggir Pantai Sipelot, mata langsung dimanjakan dengan pemandangan yang begitu menakjubkan. Deburan ombak yang datang silih berganti, hamparan pasir putih yang membentang sejauh 2 km, serta bukit-bukit hijau yang berjejer mulai dari sisi sebelah timur hingga ke barat. Belum lagi bebatuan serta karang yang tergeletak begitu bebas menantang ombak yang datang dari tengah laut.
Gelombang air Pantai Sipelot memang tidak dapat ditebak. Terkadang ganas layaknya pantai-pantai selatan namun terkadang tenang-tenang
saja. Ini karena Pantai Sipelot letaknya ada di sebuah teluk dan di sana terdapat cerukan daratan yang dapat melindungi pantai pada sisi kanan dan kiri. Namun untuk keamanan, hindari mandi di laut ya karena kamu tidak tahu kapan ombak besar akan datang.
Menurut penuturan warga, sebenarnya pantai ini dibagi menjadi 3 bagian, dimana sebelah kanan dan kiri biasanya digunakan untuik wisata karena terdapat air payau dan atmosfirnya masih sepi. Sedangkan bagian tengah banyak digunakan oleh nelayan. Ini ditandai dengan banyaknya perahu yang disandarkan di bibir pantai. So, kamu bisa segera minggir ke bagian kanan atau kiri pantai setibanya di Pantai Sipelot.
 
Pantai 3 Warna
 
Pantai 3 Warna ini bersebelahan dengan Pantai Sendang Biru, yaitu berada di bawah pengelolaan Bhakti Alam yang para anggotanya merupakan masyarakat sekitar.

Pantai tiga warna ini berada di wilayah konservasi tapi dijadikan tempat rekreasi dan wisata. Tentunya hal ini bukan semata-mata untuk mencari keuntungan atau memanfaatkan keindahan wisata pantai di Malang selatan ini.
Pihak manajemen ingin memperkenalkan keindahan alam Indonesia dan sekaligus mengedukasi para wisatawan bahwasanya menjaga kelestarian alam itu hukumnya wajib. Itu terbukti dengan ada beberapa peraturan yang diterapkan apabila ingin berkunjung ke wisata pantai tiga warna Malang. Pantai ini masuk di area Rehabilitasi dan Konservasi Mangrove, Terumbu Karang serta Hutan Lindung Desa Sitiarjo, Kecamatan Sumber Manjing Wetan, Kabupaten Malang.


Keunikan dari pantai ini adalah memiliki warna air laut yang berbeda-beda disebabkan oleh kedalaman air laut. Selain tempat ini bebas dari sampah, para wisatawan juga bisa melakukan snorkeling untuk menikmati panorama bawah laut berupa terumbu karang yang masih alami. Pihak pengelola menyewakan peralatan snorkeling lengkap dengan harga Rp.15.000,-. Peralatan tersebut berupa kacamata renang, rompi pelampung dan selang untuk menghidup udara.
Menurut warga sekitar, saat sore hari sekitar pukul 17:00 WIB jika ada segerombol burung bangau terbang rendah melintasi lautan itu tandanya ada sekelompok ikan lumba-lumba yang berenang di sekitar pantai dan katanya ikan-ikan tersebut berasal dari Pulau Sempu. Memang keberadaan Pantai 3 Warna cukup dekat dengan lokasi Pulau Sempu.

Pantai Balekambang

Pantai Balekambang menjadi idola tujuan wisata di Malang. Bagi travelers yang suka dengan spot air, pantai yang satu ini wajib dikunjungi karena menyimpan banyak keindahan yang tidak kalah dengan pantai-pantai lain di Jawa Timur. Bahkan banyak orang yang memberi
nama Pantai Balekambang sebagai miniatur Tanah Lot dari Pulau Dewata.
Pantai Balekambang Malang terletak di Dusun Sumber Jambe, Desa Srigonco, Kecamatan Bantur, Malang, Jawa Timur, atau terletak sekitar 60 km di sebelah selatan kota Malang. Akses menuju pantai ini cukup memadai dengan jalanan aspal yang mulus. Biarpun begitu, kalian harus tetap berhati-hati karena di beberapa tempat terdapat tanjakan dengan kelokan tajam. Di sepanjang perjalanan, kalian bisa bersantai sambil menikmati segarnya udara di daerah yang banyak ditumbuhi pepohonan.
Pesona Tanah Lot di Pantai Balekambang
Lautan yang terlihat berwarna biru nan cantik, deburan ombak serta panorama khas pantai langsung menyambutmu ketika sudah dekat dengan Pantai Balekambang. Bisa dibilang kalau suasananya cukup tenang dengan kondisi kebersihan pantai yang terjaga dengan baik. Saat mata memandang lautan luas, disana terlihat beberapa pulau yang menjadi ciri khas Balekambang, seperti Pulau Wisanggeni, Pulau Anoman, dan Pulau Ismoyo, dimana masing-masing pulau dihubungkan dengan jembatan. Travelers, kalau kalian penggemar serial pewayangan, pasti kenal dengan tokoh-tokoh tersebut ‘kan?

Pantai Ngliyep

Pantai Ngliyep adalah sebuah pantai di pesisir selatan yang terletak di tepi Samudera Hindia tepatnya di Desa Kedungsalam, Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang, Jawa Timur[1] sekitar 62 km arah selatan dari Kota Malang. Dari Kota Malang, Ngliyep sangat mudah
dijangkau karena sejak tahun 1980 akses menuju pantai telah diaspal. Jika menggunakan angkutan umum dari Kota Malang bisa naik mikrolet jalur GN1, yaitu jalur Gadang-Ngliyep lewat Donomulyo atau jalur GN2, yakni jalur Gadang-Ngliyep lewat Sumbermanjing kulon atau yang sekarang dikenal dengan nama Kecamatan Pagak.
Luas areal wisata Pantai Ngliyep kurang lebih 10 Ha yang terdiri dari hutan lindung, areal wisata, penginapan, dan lahan parkir. Fasilitas yang ada di Pantai Ngliyep antara lain pesanggrahan 4 buah, penginapan 6 buah dan cottage 2 buah. Pada era 1980-an, Pantai Ngliyep merupakan daerah tujuan wisata favorit di Jawa Timur. Bahkan sebelum pantai Balekambang dan Pantai Sendangbiru dikenal para wisatawan, pantai ini jauh lebih dulu dikenal. Konon pantai ini ditemukan pertama kali oleh Mbah Atun, perantauan asal Jogjakarta, pada 1919 dan mulai dibuka secara resmi pada 1951. Sayangnya, sekarang Ngliyep kurang dikelola dengan baik karena masih terjadi persengketaan lahan antara pemerintah daerah dengan Perum Perhutani.
Ngliyep memiliki panorama yang sangat indah, memiliki hamparan pasir putih yang lembut dan area bermain yang luas dengan ditumbuhi pepohonan yang rindang. Bahkan alunan gelombangnya pun cukup menarik untuk dinikmati. Karena itulah namanya Ngliyep yang memiliki arti setiap orang yang melihat pantai ini akan merasa mengantuk dan tertidur (bahasa Jawa: liyep-liyep). Ngliyep dikelilingi oleh tebing-tebing yang curam dam hamparan hutan tropis di sekitarnya. Terdapat sebuah pulau kecil bernama Gunung Kombang yang terdapat sebuah petilasan yang bisa dikunjungi.
Tak jauh dari Ngliyep, di sebelah kiri terdapat sebuah teluk dengan pemandangan yang tak kalah indah yaitu Teluk Putri. Untuk menuju ke sana, pengunjung cukup berjalan ke sisi kiri kemudian naik ke bukit yang tak terlalu tinggi. Disebut dengan Teluk Putri, karena di teluk ini dilapisi pasir putih sangat bersih dan halus lembut sehalus kulit para putri. Ketebalan pasir kurang lebih 40 cm. Memang, hamparan pasir tidak luas, tak lebih dari 100 meter saja, namun nyaman untuk tempat menyepi. Hanya, pengunjung di sini harus hati-hati karena terkadang gelombang bisa cukup besar. Karena itu, tidak diperbolehkan mendekat sampai di bibir pantai. Pengunjung hanya boleh berada di pasir putih.
Setiap tanggal 14 bulan Maulud (Rabiulawal), pantai Ngliyep akan lebih ramai dari hari biasa karena selalu diadakan acara labuhan. Kegiatan labuhan ini sudah ada secara turun-temurun sejak masa Mbah Atun, orang yang dipercaya jadi penemu Ngliyep. Labuhan adalah kegiatan masyarakat adat Jawa berupa selamatan dengan menyembelih kambing atau sapi yang disedekahkan kepada masyarakat sekitar pantai. Namun, sebagian makanan juga dilarung atau ditebarkan ke tengah laut. Upacara ini dilakukan oleh masyarakat Kedungsalam dengan membawa sesaji beraneka ragam dan diiringi kesenian Jaranan serta para pengawal yang mengenakan pakaian adat. Sesaji itu diarak menuju Gunung Kombang yang berjarak kurang lebih 300 m melalui sebuah jembatan dari pesanggrahan Ngliyep.

Pantai Modangan

Pantai Modangan merupakan sebuah pantai di pesisir sebelah selatan Pulau Jawa secara administratif masuk daerah Dusun Kalitekuk, Desa Sumberoto, Kecamatan Donomulyo, merupakan pantai paling ujung selatan Kabupaten Malang, Jawa Timur, Pantai ini terletak di sekitar 65 km sebelah barat daya Kota Malang. Di pantai ini tempat bermuara sungai yang menjadi batas yang memisahkan antara Kabupaten Blitar dan Kabupaten Malang.

Perbatasan itu ditandai dengan adanya sebuah tugu kecil yang terletak di tepi sebuah sungai yang juga bernama Sungai Modangan. Pantai Modangan memang berhimpitan langsung dengan Pantai Jolosutro di Kecamatan Wates, Kabupaten Blitar. Pengunjung harus menempuh jalan yang berliku jika ingin ke Pantai Modangan.
Untuk menuju ke pantai ini pengunjung cenderung lebih mudah jika dari arah Donomulyo, Kabupaten Malang. Dari Kota Malang pengunjung bisa mengambil arah ke daerah Kepanjen. Dari Kepanjen terus ke arah Bendungan Sengguruh, lalu melewati pertigaan Pagak kemudian mengambil arah menuju Kecamatan Donomulyo.
Dari pertigaan setelah pasar Donomulyo langsung mengambil arah
sebelah kanan atau menuju arah Wates . Jalannya sudah di aspal sepanjang sekitar 1 km. Sekitar 2 km sebelum masuk Desa Sumberoto aspalnya mulai berlubang. Tidak jauh dari gerbang masuk Desa Sumberoto ada sebuah pertigaan Pasar Ngelih, lalu berbelok ke kiri dan mengikuti jalan desa yang awalnya masih beraspal rusak.
Dan setelah menemukan perempatan Jalur Lingkar Selatan itu kita bisa mengambil jalan lurus (jalannya penuh tanjakan) atau kanan.Di sini kita akan mulai terdengar suara gemuruh ombak sebagai pertanda pantai sudah dekat. Dari perempatan itu kita mengkuti jalan setapak sekitar 1 km dengan medan turunan dan tidak jauh kemudian akan kita jumpai pos jaga kehutanan (Pos Miri).
Sebelum jembatan Miri ada jalan menurun ke kiri, itu adalah jalan untuk menuju Pantai Modangan. Jarak dari jembatan ke pantai masih jauh sekitar 800 m lagi. Jalan turunan cukup curam dan nantinya kita akan berada di bawah jembatan Miri.
Setelah jalan yang menurun terdapat persimpangan, keduanya sama-sama mengarah ke arah Pantai Modangan. Jika lurus kita akan melalui jalan berbatu dan tanjakan yang sangat berat namun itu jalur yang terdekat. Pengunjung harus menembus perbukitan, hutan jati, serta ada sungai kecil yang dinamakan Sungai Modangan. Sungai itu masih penuh dengan batu besar serta batu sebesar bola sepak namun bergerigi tajam.
Namun pengunjung bisa menghindari sungai itu dengan sedikit memutar memilih jalur ke arah kiri. Namun sama saja, jalan terjal serta bebatuan tetap akan ditemui. Jika mengambil jalan sebelah kiri lebih lebar dan berupa makadam. Jalan ini sperti ini mudah dilewati dengan menggunakan motor jenis trail. Kedua jalan tersebut akan bertemu di titik pertigaan muara sungai di Pantai Modangan.
Jika kita sampai di pantai yang mempunyai keunikan tersendiri, ini akan membuat rasa lelah dari perjalanan kita musnah. Ombak di pantai Modangan cukup besar cocok untuk ada surfing, pasir putih yang masih terbebas dari sampah, serta batuan hitam adalah beberapa hal yang bisa kita temukan di lokasi ini.
Yang juga cukup unik adalah kebanyakan pantai lainnya memiliki struktur batuan berupa batuan kapur, batu-batuan yang ada di lokasi ini merupakan jenis batuan andesit berlapis yang terbentuk dari lelehan lahar dari gunung berapi yang sudah membeku.

Pantai Jembatan Panjang

Pantai Jembatan Panjang menjadi salah satu destinasi yang layak diperhitungkan saat libur panjang. Keindahan, eksotismenya bikin wisatawan ketagihan untuk datang berkali-kali ke pantai yang terletak di Kabupaten Malang.

Pantai Jembatan Panjang masih satu lokasi dengan Pantai Balekambang, tepatnya di sebelah barat Pantai Balekambang.
Suasana pantai yang terletak di Desa Sumberbening, Kecamatan Bantur, tersebut terasa lebih lengang dan bersih dibanding Pantai Balekambang.
Anda hanya perlu berjalan ke arah Pulau Wisanggeni dan menuruni tangga alam. Jika surut, tak perlu melewati Pulau Wisanggeni, Anda dapat melewati bawah jembatan yang menghubungkan Pulau Wisanggeni dan Pulau Ismoyo.
Pantai Jembatan Panjang memiliki pesona hamparan pasir putih diselingi pecahan kerang. Sisa-sisa koral dan rumput laut yang terdampar membuat nuansa salah satu pantai di Malang Selatan tersebut terasa berbeda.
Namun rupanya, panorama tersebut bukanlah yang menjadi ikon pantai ini. Reruntuhan jembatan tak selesai dibangun menjadi pesona yang tak ditemukan di pantai lain.
Jembatan putus tersebut kerap menjadi pemandangan unik bagi para pemburu foto lanskap. Terlebih, pepohonan rimbun dan pulau-pulau yang menjorok di sekitarnya membuat citra alamnya makin memesona.
Untuk menuju pantai ini, pengunjung dari Pantai Balekambang bakal kembali dimintai tiket masuk. Solusinya, datang pagi-pagi sekali atau menjelang malam saat petugasnya sudah tidak ada.
Berjalan di sepanjang garis pantainya yang luas sembari menikmati sejuknya pepohonan membuat liburan hari itu terasa lengkap. Terlebih, tak banyak orang berada di pantai pagi itu. Nyanyian burung-burung hutan kian menyemarakkan suasana, Minggu.

PECINTA PANTAI WAJIB DATANG LOO..



Tidak ada komentar:

Posting Komentar